Disway Awards

Prasasti Batu Tulis Desa Wangkal: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit di Probolinggo

Prasasti Batu Tulis Desa Wangkal: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit di Probolinggo

Batu Tulis Wangkal menjadi saksi bisu kejayaan Majapahit di tanah Jawa Timur-Foto Facebook.com/Sejarahyangterlupa-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyimpan banyak peninggalan bersejarah yang menjadi bukti masa kejayaan Kerajaan Majapahit. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah Prasasti Batu Tulis di Desa Wangkal, Kecamatan Gading. 

Prasasti ini menjadi penanda bahwa daerah tersebut pernah menjadi kawasan penting sejak masa kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara itu.

BACA JUGA:Sumur Jobong, Peninggalan Majapahit yang Masih Terjaga di Surabaya

Jejak Majapahit di Tanah Wangkal

Prasasti Batu Tulis terletak di Dusun Krajan, tepat di tengah area persawahan warga. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung perlu berjalan sekitar satu kilometer dari pusat Kecamatan Gading. 

Dari jalan utama, arah perjalanan dilanjutkan melewati jalan setapak di antara pematang sawah. Di sanalah, di antara hamparan padi yang hijau, berdiri sebuah batu besar berukir tulisan kuno yang telah berusia ratusan tahun.

Bagi warga sekitar, keberadaan batu itu bukan hal baru. Cerita tentang prasasti sudah dikenal turun-temurun, bahkan sebelum Indonesia merdeka. 

Mereka percaya bahwa Prasasti Batu Tulis Wangkal merupakan bukti bahwa wilayah tersebut dulunya merupakan desa kuno pada masa Majapahit. Kisah ini diwariskan dari generasi ke generasi dan masih hidup hingga sekarang, menjadi bagian dari identitas masyarakat Wangkal.

BACA JUGA:Budaya Majapahit yang Masih Hidup Hingga Kini

Desa Ganding, Cikal Bakal Wangkal

Menurut kisah yang dituturkan para sesepuh desa, Desa Wangkal dulunya bernama Desa Ganding. Pada masa Majapahit, wilayah ini dikenal subur dan makmur. Tanahnya menghasilkan berbagai jenis tanaman pangan dan perkebunan, sehingga menjadikannya salah satu daerah lumbung pangan kerajaan. Kini, wilayah Ganding kuno itu terbagi menjadi empat desa: Wangkal, Nogosaren, Kertosono, dan Gading Wetan.

Selain dikenal karena kesuburan tanahnya, Desa Ganding juga memiliki nilai sejarah karena diyakini sebagai tempat asal tokoh penting bernama Raden Arya Kuti (R.A. Kuti). Dalam catatan sejarah Majapahit, R.A. Kuti dikenal sebagai bangsawan yang pernah memimpin pemberontakan terhadap kerajaan. 

Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan oleh Patih Gajah Mada, R.A. Kuti menghilang tanpa jejak. Masyarakat setempat percaya bahwa ia meninggal dan dimakamkan di sekitar Kecamatan Gading, meski hingga kini lokasi makamnya belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: