Disway Awards

Krupuk Rambak, Camilan Gurih Khas Nusantara

Krupuk Rambak, Camilan Gurih Khas Nusantara

Makanan ini memiliki ciri khas berupa teksturnya yang renyah dengan rasa gurih alami. Foto Freepik--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Krupuk rambak merupakan salah satu camilan tradisional Indonesia yang cukup populer, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Makanan ini memiliki ciri khas berupa teksturnya yang renyah dengan rasa gurih alami. Krupuk rambak biasanya terbuat dari bahan dasar kulit hewan, seperti kulit sapi, kerbau, atau bahkan babi (khusus di daerah tertentu), yang kemudian diolah melalui proses panjang hingga menghasilkan kerupuk yang kering, ringan, dan mudah dikunyah.

Sejarah dan Asal-usul

Krupuk rambak dipercaya sudah ada sejak lama sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan bahan pangan. Dahulu, bagian kulit sapi atau kerbau dianggap sebagai sisa yang kurang bernilai. Namun, melalui kreativitas masyarakat, kulit tersebut diolah menjadi kerupuk yang tidak hanya enak, tetapi juga bernilai ekonomis tinggi. Dari sinilah krupuk rambak kemudian berkembang menjadi salah satu camilan khas yang selalu hadir di warung tradisional hingga restoran modern.
BACA JUGA:Happy Block Game Penghasil Saldo DANA Gratis 2025
Proses Pembuatan

Pembuatan krupuk rambak membutuhkan keterampilan dan kesabaran. Tahapan umumnya meliputi:

• Pembersihan kulit – Kulit sapi atau kerbau direndam dan dibersihkan dari bulu serta lapisan lemaknya.

• Perebusan dan pengeringan – Kulit direbus dengan bumbu rempah tertentu untuk menghilangkan bau amis, kemudian dijemur hingga benar-benar kering.

• Pemotongan dan penjemuran ulang – Kulit dipotong kecil sesuai ukuran kerupuk dan dijemur kembali agar kadar air hilang sempurna.

• Penggorengan – Potongan kulit kering digoreng dalam minyak panas hingga mengembang dan menjadi renyah.

Proses tradisional ini bisa memakan waktu berhari-hari, tergantung cuaca saat penjemuran.
BACA JUGA:Fakta Mengejutkan di Balik Harga Fantastis Jam Tangan Richard Mille
Rasa dan Variasi

Krupuk rambak memiliki rasa gurih alami dari kulit yang digoreng, seringkali tanpa tambahan penyedap buatan. Ada yang dijual polos, ada pula yang diberi taburan bumbu, seperti rasa pedas, manis pedas, atau balado, sesuai dengan selera konsumen modern.

Fungsi dan Penyajian

Krupuk rambak tidak hanya dinikmati sebagai camilan, tetapi juga sering menjadi pelengkap hidangan. Beberapa contohnya:

• Disajikan bersama nasi pecel, rawon, atau soto, untuk menambah sensasi renyah.

• Menjadi teman santai saat minum teh atau kopi.

• Dijadikan oleh-oleh khas daerah, karena daya tahannya cukup lama.
BACA JUGA:Suzuki V-Strom 2026: Adventure Tourer Modern dengan Sentuhan Teknologi Canggih
Nilai Ekonomi dan Budaya

Selain menjadi makanan khas, krupuk rambak juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Banyak UMKM yang menggantungkan hidup dari produksi rambak. Produk ini pun kerap dijadikan buah tangan oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah Jawa. Keberadaannya mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan pangan secara maksimal.

Kandungan Gizi

Meskipun gurih dan enak, krupuk rambak memiliki kandungan protein cukup tinggi karena berbahan dasar kulit hewan. Namun, kandungan lemak dan kolesterolnya juga relatif besar, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar agar tetap menyehatkan.
BACA JUGA:Jam Tangan Richard Mille: Simbol Kemewahan yang Hanya Dimiliki Segelintir Orang
✨ Dengan segala keunikan rasa, tekstur, dan sejarahnya, krupuk rambak bukan sekadar camilan, melainkan juga bagian dari identitas kuliner Nusantara yang memperlihatkan betapa kreatifnya masyarakat Indonesia dalam mengolah bahan pangan sederhana menjadi makanan bernilai tinggi.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: