Rumah Adat Sasak: Identitas Budaya Lombok yang Unik
Rumah Sasak adalah lebih dari sekadar tempat tinggal. Ia merupakan simbol budaya, warisan leluhur, serta wujud kearifan lokal masyarakat Lombok. - Foto:Instagram@tukangfhoto21--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat luas, salah satunya tercermin melalui rumah adat yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa.
Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat rumah tradisional yang disebut Rumah Sasak. Rumah ini merupakan tempat tinggal masyarakat suku Sasak sekaligus simbol budaya, identitas, dan filosofi hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Rumah Sasak hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Lombok terhadap hunian yang sesuai dengan kondisi lingkungan.
Dengan iklim tropis yang memiliki musim hujan dan kemarau jelas, masyarakat Sasak membangun rumah yang mampu memberikan perlindungan dari teriknya matahari, derasnya hujan, serta angin kencang.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Gelar Istighosah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Namun, Rumah Sasak tidak hanya dipandang sebagai bangunan semata, melainkan juga diyakini mengandung nilai adat dan kepercayaan leluhur yang menjaga keseimbangan hidup penghuninya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan Rumah Sasak sebagian besar berasal dari alam sekitar.
Dindingnya terbuat dari anyaman bambu ataupun jerami yang disusun rapi, sementara atapnya dibuat dari alang-alang dan ilalang kering.
Lantainya menggunakan tanah liat yang dipadatkan, bahkan ada tradisi melumuri lantai dengan kotoran kerbau agar lebih kuat, hangat, sekaligus menghalau serangga.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan Beras untuk Korban Banjir
Struktur rumah berdiri di atas tiang-tiang kayu yang kokoh. Bentuk atapnya meruncing serta miring ke bawah sehingga air hujan bisa cepat mengalir tanpa merembes ke dalam rumah.
Selain menjaga rumah tetap kering, desain ini juga membuat suhu di dalam bangunan terasa sejuk meskipun cuaca luar sangat panas.
Pada dasarnya, Rumah Sasak digunakan sebagai tempat tinggal. Namun, fungsinya lebih luas karena juga menjadi ruang sosial dan budaya.
Bagian depan rumah biasanya dipakai untuk menerima tamu dan tempat berkumpul keluarga, sedangkan bagian dalam difungsikan sebagai ruang tidur serta ruang keluarga. Tata ruang ini diatur sesuai adat yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




