Disway Awards

Situs Gua di Sulawesi Ungkap Seni Tertua di Dunia

Situs Gua di Sulawesi Ungkap Seni Tertua di Dunia

Leang Karampuang di Sulawesi ungkap jejak awal imajinasi dan narasi manusia purba.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebuah penemuan luar biasa dari kedalaman gua kapur di kawasan Maros–Pangkep, Sulawesi Selatan, kembali mengguncang dunia arkeologi.

Lukisan dinding prasejarah yang ditemukan di situs tersebut kini disebut sebagai seni tertua di dunia, menandai babak baru dalam pemahaman tentang sejarah dan imajinasi manusia purba.

Lukisan tersebut ditemukan di dinding gua yang terletak di antara formasi batu kapur tua, jauh dari permukiman modern.

Di dinding itu terlihat gambar manusia yang berinteraksi dengan hewan liar, seperti babi hutan khas Sulawesi dan figur-figur lainnya yang membentuk narasi sederhana.

BACA JUGA:Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit dan Para Rajanya

Berdasarkan penelitian ilmiah, lukisan tersebut diperkirakan berusia lebih dari 51.000 tahun, menjadikannya lebih tua dibandingkan dengan lukisan gua di Eropa yang selama ini dianggap sebagai seni pertama manusia modern.

Temuan ini menunjukkan bahwa kreativitas dan kemampuan simbolik manusia telah berkembang lebih awal di kawasan Asia Tenggara.

Seni cadas di Sulawesi ini bukan sekadar gambar, tetapi cerita visual yang menggambarkan kehidupan, keyakinan, dan hubungan manusia dengan alam.

Figur manusia yang digambarkan tengah berinteraksi dengan hewan mengindikasikan adanya bentuk komunikasi dan pemikiran simbolik yang kompleks.

BACA JUGA:Raden Wijaya, Sang Pendiri Majapahit dan Pejuang Kejayaan Nusantara

Para ahli menilai, lukisan ini merupakan bukti awal ekspresi naratif manusia modern, di mana seni bukan hanya dekorasi, melainkan cara untuk memahami dan menggambarkan dunia di sekitar mereka.

Situs ini dikenal sebagai Leang Karampuang, salah satu gua di kawasan karst Maros–Pangkep yang menyimpan banyak artefak dan lukisan prasejarah.

Akses menuju lokasi tidak mudah, dengan jalur curam dan lembap yang hanya dapat dilalui dengan peralatan khusus. Namun justru kondisi itu membuat lukisan di dalamnya tetap terjaga selama puluhan ribu tahun.

Selain lukisan di dinding, beberapa bagian gua juga menunjukkan lapisan mineral kalsium yang menutupi sebagian gambar, membantu para peneliti memperkirakan usia karya tersebut melalui teknik pertanggalan geologis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: