Gunung Lawu: Misteri dan Keindahan di Perbatasan Jawa Tengah
Pesona Gunung Lawu Jawa Tengah yang menyimpan misteri - Fotoinstagram @dickystpmbdi--
Selain perlengkapan, pendaki juga dituntut menjaga etika. Suara sebaiknya dijaga agar tidak mengganggu rombongan lain maupun peziarah.
Sampah wajib dibawa turun, jalur tidak boleh dirusak, dan sikap sopan perlu dijaga terutama di area yang dianggap sakral.
BACA JUGA:Pantai Walakiri, Pesona Alam dan Parade Kuda Sandelwood yang Memikat
Budaya dan Spiritual di Sekitar Lawu
Gunung Lawu erat kaitannya dengan budaya Jawa. Di kakinya berdiri dua candi peninggalan Majapahit, yaitu Candi Cetho dan Candi Sukuh. Kedua candi ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga tempat ibadah dan perenungan.
Pada malam Satu Suro, banyak peziarah mendaki Lawu untuk melakukan ritual spiritual. Tradisi ini membuat jalur pendakian lebih ramai dari biasanya.
Bagi pendaki, momen ini menjadi kesempatan untuk menyaksikan tradisi budaya Jawa yang masih hidup hingga kini.
BACA JUGA:Taman Bunga Adn Firdaus, Pesona Warna-Warni di Kaki Tiga Gunung
Wisata dan Kuliner Lereng Lawu
Setelah pendakian, pendaki bisa menikmati wisata sekitar lereng. Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu menjadi destinasi favorit karena aksesnya mudah. Ada juga kebun teh Kemuning yang menyajikan panorama hijau luas dan udara segar.
Kuliner khas lereng Lawu juga tak kalah menggoda. Sate kelinci, wedang jahe, hingga pecel sayur menjadi hidangan populer untuk memulihkan tenaga setelah mendaki.
Hangatnya makanan dan minuman khas pegunungan ini menjadi pelengkap pengalaman perjalanan.
BACA JUGA:Gunung Sibayak: Gunung Berapi Ringkas yang Menyimpan Banyak Cerita
Gunung Lawu: Lebih dari Sekadar Destinasi Wisata
Gunung Lawu bukan sekadar tempat menaklukkan puncak.
Setiap jalur, kabut, dan hembusan anginnya mengajarkan banyak hal.
Ia menguji fisik pendaki sekaligus menanamkan rasa hormat terhadap alam dan budaya.
BACA JUGA:Pulau Numfor, Surga Sunyi di Ujung Teluk Cenderawasih
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




