Banongan: Pantai Sunyi, Senja Menawan

Banongan: Pantai Sunyi, Senja Menawan

Saat senja di Pantai Banongan. - Foto instagram @lina_alifiani--

BACA JUGA:Balekambang, Riuhnya Surga Pantai di Selatan Malang

Sebagian komunitas lokal mencoba memperkenalkan Banongan melalui unggahan di media digital. 

Mereka percaya bahwa jika pantai ini diperkenalkan dengan cara yang tepat—tanpa menghilangkan kesederhanaan dan kealamian—maka Banongan dapat menjadi destinasi ekowisata baru yang menjanjikan.

Selain menyuguhkan pemandangan indah, pantai ini juga memiliki potensi edukatif. Pengunjung bisa belajar langsung dari aktivitas nelayan yang masih tradisional, sekaligus memahami dinamika sosial masyarakat pesisir. 

Jika dikelola secara berkelanjutan, wisata berbasis komunitas bisa tumbuh dengan kuat di kawasan ini.

BACA JUGA:Danau Laut Tawar: Surga Biru di Jantung Gayo

Sayangnya, penginapan atau warung makan di sekitar lokasi masih belum tersedia. Sebagian pengunjung biasanya membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di desa terdekat sebelum masuk kawasan pantai. 

Oleh karena itu, disarankan bagi yang ingin berkunjung untuk merencanakan logistik dengan matang.

Meski masih minim fasilitas, pantai ini tetap ramai dikunjungi saat akhir pekan. Rombongan keluarga, anak muda, hingga fotografer alam sering terlihat memenuhi bibir pantai menjelang sore. 

Mereka datang bukan untuk kemewahan, melainkan untuk merasakan pengalaman yang murni dari alam yang belum tersentuh industri wisata.

BACA JUGA:Rutong, Surga Tersembunyi di Utara Flores

Pantai Banongan adalah pengingat bahwa tidak semua destinasi harus dirombak menjadi pusat komersial. Ada nilai estetika yang lahir dari ketenangan, dari sunyi, dari ketidaksempurnaan infrastruktur. 

Banongan membuktikan bahwa keindahan tidak selalu datang dari pembangunan, tetapi dari kesahajaan alam yang dibiarkan tumbuh secara organik.

Pemerintah daerah dan pelaku wisata lokal sejatinya bisa mulai melihat Banongan sebagai salah satu potensi strategis. 

Tanpa harus mengubahnya menjadi tempat ramai yang penuh bangunan beton, cukup dengan penyediaan fasilitas dasar seperti toilet umum, tempat berteduh, atau papan informasi, pantai ini sudah bisa menjadi primadona baru di Situbondo.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: