Pulau Randayan: Pesona Tropis di Barat Kalimantan

Pulau Randayan. / Foto -- instagram @sahabatpetualangbanjarmasin--
BACA JUGA:G-Land Banyuwangi: Ombak Dahsyat yang Mendunia
- Snorkeling dan Kehidupan Bawah Laut
Pulau Randayan juga menjadi destinasi favorit para penyelam dan pecinta snorkeling. Di perairan sekitarnya, terumbu karang tumbuh subur dan membentuk lanskap bawah laut yang memesona. Berdasarkan kajian konservasi, luas karang hidup di wilayah ini mencapai 4,5 hektare, dengan tambahan area karang mati sekitar 3,6 hektare. Selain itu, terdapat pula padang lamun dan bentang pasir laut yang menyempurnakan ekosistemnya.
Beragam jenis ikan karang bisa ditemukan di perairan ini. Mulai dari ikan konsumsi seperti kerapu, kuweh, kakap, hingga baronang. Tak hanya itu, ikan predator berwarna cerah seperti Chaetodon lunula dan Chaetodon trifascialis pun kerap melintas. Ikan hias mungil seperti ikan badut (Amphiprion ocellaris) dan Forcipiger flavissimus juga memperkaya keragaman spesies.
Tak kalah menarik, sejumlah biota laut lain seperti teripang, kerang kima, lobster, dan bintang laut turut menghuni perairan Randayan. Kombinasi ini membuat pengalaman menyelam atau snorkeling di sini terasa begitu spesial. Bagi pengunjung yang tidak membawa perlengkapan snorkeling, tersedia jasa penyewaan alat di sekitar penginapan dengan harga yang relatif terjangkau.
BACA JUGA:Rammang-Rammang, Mahakarya Karst di Tanah Maros
- Rute Menuju Pulau
Untuk mencapai Pulau Randayan, titik awal perjalanan dimulai dari Kota Pontianak. Dari Bandara Supadio, perjalanan dilanjutkan ke arah utara menuju Teluk Suak, sebuah dermaga di Kabupaten Bengkayang yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Pontianak atau sekitar 32 kilometer sebelum masuk Kota Singkawang.
Setibanya di Teluk Suak, wisatawan dapat menyewa speedboat untuk menyeberang langsung ke Pulau Randayan. Alternatif lain adalah menumpang motor air yang hanya beroperasi pada pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.
Bagi yang ingin pilihan rute berbeda, bisa menyeberang melalui dermaga di Pasir Panjang, tak jauh dari kawasan PLTU 3 PBSB. Waktu tempuh penyeberangan berkisar 30–45 menit tergantung jenis kapal dan kondisi cuaca. Meski perjalanan cukup panjang, pemandangan yang tersaji di sepanjang perjalanan menjadi bonus tersendiri.
BACA JUGA:Kuta Lombok, Surga Tenang di Selatan Pulau Seribu Masjid
- Liburan yang Menyegarkan Jiwa
Sesampainya di pulau, rasa lelah selama perjalanan akan langsung terobati oleh pesona alam yang disuguhkan. Tidak sedikit wisatawan yang memutuskan bermalam, demi menikmati suasana senja dan pagi hari di pulau ini yang begitu menenangkan. Aktivitas yang bisa dilakukan pun beragam.
Mulai dari bersantai di tepi pantai, bermain air, memancing, menjelajah vegetasi, hingga menyusuri perairan dangkal dengan perahu kecil. Bagi penyelam, panorama bawah laut Pulau Randayan adalah surganya fotografi bawah air.
Meski fasilitas akomodasi belum terlalu banyak, justru suasana alami tanpa hiruk pikuk inilah yang menjadi keunggulan. Pengunjung benar-benar bisa merasakan kedamaian dan kedekatan dengan alam tanpa gangguan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: