Investor Tiongkok Siap Bangun Industri dan Pertanian Modern di Lampung

Rapat koordinasi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Apindo Lampung dan perwakilan Poly Group (Tiongkok)-Foto Dok-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi Lampung menggelar rapat koordinasi bersama delegasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung dan perwakilan Poly Group (Tiongkok) di Ruang Command Center Bappeda.
Acara ini menjadi bagian dari tindak lanjut konkret pasca-penandatanganan MoU antara Apindo Lampung dan Poly Group di Shandong, Tiongkok.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., yang hadir secara langsung dalam pertemuan tersebut menyampaikan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam menyambut dan memfasilitasi investasi yang masuk.
“Kami membuka lebar pintu untuk investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan sektor riil. Poly Group membawa visi yang sejalan dengan arah pembangunan Lampung,” tegas Gubernur, baru-baru ini.
BACA JUGA:Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Bandar Lampung Gelar Sunatan Massal dan Donor Darah
Gubernur menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat. Ia menggarisbawahi bahwa investasi bukan hanya soal modal, tetapi juga soal keberlanjutan, transfer pengetahuan, dan penciptaan nilai tambah.
“Kami ingin memastikan bahwa semua investasi yang masuk ke Lampung memiliki kepastian hukum dan kemanfaatan yang adil,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Apindo Lampung Ary Meizari Alfian menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah lanjutan setelah MoU yang ditandatangani di Shandong, di mana Poly Group menunjukkan minat serius untuk membangun pertanian modern dan industri berbasis sumber daya lokal di Lampung.
“Ini bukan janji kosong. Poly Group sudah menunjuk perwakilan resmi mereka untuk segera bekerja di lapangan,” kata Ary dalam sesi wawancara.
BACA JUGA:Sekdaprov Lampung Buka Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal untuk Perkuat Moral dan Budaya
Poly Group melalui surat resminya telah mengangkat Wang Baoan dan Li Zhongyi (Leezy) sebagai perwakilan resmi di Indonesia.
Keduanya akan memimpin negosiasi dan pelaksanaan proyek pembangunan lahan pertanian berstandar tinggi serta eksplorasi mineral di wilayah yang ditentukan oleh pemerintah.
Surat penunjukan tersebut turut dibacakan dalam forum untuk memastikan transparansi dan keseriusan pihak investor.
Ary Meizari menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembukaan kawasan pertanian cerdas berbasis sensor dan satelit, serta eksplorasi kawasan industri berorientasi ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: