Wali Kota Bandar Lampung Tinjau Wilayah Lempasing, Bahas Program untuk Nelayan

Wali Kota Bandar Lampung Tinjau Wilayah Lempasing, Bahas Program untuk Nelayan--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, melakukan kunjungan ke Lempasing, yang berada di Kecamatan Teluk Betung Timur. Dalam agenda tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung, Ricardo BNW.
Dalam kesempatan itu, Eva Dwiana menyampaikan bahwa pemerintah kota telah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung kehidupan para nelayan.
“Bunda minta para nelayan agar tetap bersabar. Pemerintah memiliki sejumlah program yang memang dirancang untuk membantu kesejahteraan nelayan,” ujar Eva Dwiana. Minggu 22 Juni 2025.
Ia juga menambahkan bahwa selain program khusus bagi nelayan, pemerintah kota menyediakan layanan gratis di sektor pendidikan dan kesehatan.
BACA JUGA:Jaga Kebersihan Sungai, Kecamatan Tanjung Senang Gelar Kegiatan Grebek Sungai
“Kami memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan tanpa biaya. Semuanya tersedia untuk masyarakat. InsyaAllah, kalau nanti ada tambahan anggaran, subsidi bahan bakar untuk nelayan juga akan dipertimbangkan. Yang penting saat ini anak-anak bisa terus sekolah dan masyarakat bisa berobat dengan mudah,” jelasnya.
Sementara itu, Ricardo BNW menjelaskan bahwa para nelayan di Bandar Lampung juga menerima manfaat dari program Asuransi Nelayan (Asnel).
"Asuransi ini sangat penting untuk perlindungan nelayan, terutama dalam hal keselamatan kerja," ujarnya.
Ricardo menerangkan bahwa program Asnel berlaku selama enam bulan pertama dan diharapkan setelah itu para nelayan dapat melanjutkan pembayaran premi secara mandiri.
BACA JUGA:Wali Kota Hadiri Lomba Kelurahan di Kedamaian, Soroti Partisipasi Warga dan Potensi Ekonomi
"Asuransi ini mencakup berbagai risiko seperti kecelakaan saat melaut maupun saat bekerja. Premi yang dibayarkan sebenarnya tidak terlalu besar, hanya saja kadang-kadang nelayan lupa atau tidak konsisten membayar," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hanya nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) atau kelompok nelayan yang berhak mendapatkan fasilitas ini. Koordinasi pun dilakukan melalui penyuluh lapangan dan pemerintah daerah.
"Program ini sebenarnya sudah berjalan lama. Namun kendalanya, setelah masa bantuan selesai, banyak yang tidak meneruskan pembayaran secara mandiri," katanya.
Menurut Ricardo, saat ini sudah ada 50 nelayan di Bandar Lampung yang menerima asuransi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: