Fatkauyon: Keindahan Tersembunyi di Ujung Selatan Maluku Utara

Fatkauyon: Keindahan Tersembunyi di Ujung Selatan Maluku Utara

Pantai Fatkauyon. / Foto --- instagram @exploremalut -----

BACA JUGA:Bukit Sikunir, Menikmati Pesona Golden Sunrise dari Negeri di Atas Awan

Bagi pemula, permukaan laut yang dangkal dan tenang sangat ideal untuk snorkeling. Sementara penyelam berpengalaman bisa menikmati eksplorasi lebih dalam, ditemani fasilitas yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Usai lelah bermain air, pengunjung bisa berjalan di sepanjang pantai. Sensasi jemari yang merasakan lembutnya pasir berpadu dengan hembusan angin laut yang menyejukkan, menciptakan suasana rileks nan damai.

Jauh dari keramaian dan polusi, suasana di Fatkauyon seolah membawa ketenangan jiwa.

Menariknya, tak jauh dari bibir pantai, terdapat sebuah air terjun kecil setinggi sekitar 4–5 meter. 

BACA JUGA:Pantai Geger, Kedamaian Tersembunyi di Antara Kemewahan Nusa Dua

Aliran sungainya tenang dan segar, sempurna untuk membersihkan diri setelah bermain air laut—atau sekadar menikmati gemericik alami yang menenangkan.

Salah satu keistimewaan kawasan ini adalah Tanjung Waka, titik paling selatan Pulau Sulabesi yang hanya berjarak singkat dari fatkauyon. 

Di lokasi ini, pemandangan matahari terbit dan terbenam tampil bak lukisan alam. 

Langit dan laut berpendar jingga, merah, dan ungu, menciptakan suasana syahdu yang tak terlupakan. 

BACA JUGA:Pulau Akar Natuna, Pulau Kecil yang Menyimpan Pesona Besar

Tanpa perlu alat atau akses khusus, saksikan momen indah yang kerap diabadikan dalam bingkai kenangan.

Rute menuju Pantai Fatkauyon dimulai dari Sanana, ibu kota Kepulauan Sula. Dengan kendaraan roda dua atau empat, perjalanan sepanjang 50 kilometer ke arah selatan membutuhkan waktu antara dua hingga dua setengah jam.

Meski infrastruktur jalan belum sempurna di beberapa titik, bayangan birunya laut yang muncul seiring perjalanan memberikan konsentrasi layaknya candle light: mendamaikan dan membuat perjalanan terasa lebih ringan.

Dalam perjalanan tersebut, pengendara akan melewati perkampungan tradisional yang masih autentik—momen berharga untuk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: