Gambus: Alat Musik Warisan Budaya Melayu dengan Akar Timur Tengah

Gambus bukan sekadar alat musik petik, melainkan simbol dari pertemuan budaya, kreativitas lokal, serta nilai tradisi yang kuat. Foto: Instagram@santuratolyesi--
BACA JUGA:Campak Darat: Kesenian Tradisional Berpantun dari Pulau Belitung
Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, minat terhadap alat musik tradisional seperti gambus mulai menurun, terutama di kalangan generasi muda.
Banyak anak muda yang lebih tertarik pada alat musik modern dan cenderung melupakan warisan tradisional.
Namun, beberapa komunitas budaya, musisi lokal, dan institusi pendidikan terus berupaya melestarikan alat musik ini.
Berbagai pertunjukan seni, pelatihan musik tradisional, dan kolaborasi dengan musisi modern mulai dilakukan agar gambus tetap relevan.
BACA JUGA:Pantun dan Penyambutan Penuh Makna di Belitung: Tradisi Berebut Lawang
Upaya ini penting agar gambus tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat masa kini.
Gambus bukan sekadar alat musik petik, melainkan simbol dari pertemuan budaya, kreativitas lokal, serta nilai tradisi yang kuat.
Dari Timur Tengah hingga menjadi bagian dari identitas budaya di berbagai daerah di Indonesia, gambus telah melewati perjalanan panjang dan kaya makna.
Menjaga serta melestarikan gambus berarti menjaga akar budaya yang dapat membentuk jati diri bangsa Indonesia.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: