Ferrari Tunda Mobil Listrik Kedua hingga 2028: Strategi atau Keraguan Pasar?

Ferrari Tunda Mobil Listrik Kedua hingga 2028: Strategi atau Keraguan Pasar?

Ferrari terpaksa menunda rencana realisasi mobil listrik kedua karena pasar yang kecil.//Foto:DOK/Carscoops.--

BACA JUGA:Ducati XDiavel V4: Perpaduan Maskulin Antara Cruiser dan Sport Bike Masa Depan

Dalam kondisi saat ini, memaksakan diri memasuki pasar EV performa tinggi yang belum matang justru bisa merugikan merek.

Terlebih lagi, tren regulasi di beberapa negara mulai menunjukkan fleksibilitas. Inggris, misalnya, menunda pelarangan penjualan mobil bensin baru hingga 2035.

Ferrari juga menggunakan waktu ini untuk menyempurnakan teknologi mobil listriknya.

Salah satu fokus utama adalah menciptakan sistem suara dan transmisi buatan (simulasi) agar pengemudi tetap merasakan emosi layaknya mengendarai mesin pembakaran internal.

BACA JUGA:Jaecoo J8 AWD: SUV Premium Tangguh Berjiwa Petualang dengan Harga Lebih Terjangkau

Teknologi serupa telah diimplementasikan Hyundai dalam Ioniq 5 N dan mendapat sambutan positif.

Ferrari bukan satu-satunya pemain eksklusif yang menunda elektrifikasi.

Bahkan saat ini Lamborghini juga ternyata berencana akan menghadirkan EV pertamanya pada 2029 mendatang.

Sementara itu Maserati kini justru menghentikan pengembangan versi listrik dari MC20 karena dinilai belum siap untuk dipasarkan.

BACA JUGA:Honda Bukukan Kenaikan Penjualan di Mei 2025, Brio Tetap Jadi Primadona

Hal ini menunjukkan bahwa transformasi ke EV di segmen mewah dan performa tinggi tidak semudah di segmen kendaraan harian.

Dengan pengalaman menjual sekitar 5.000 hingga 6.000 unit mobil per model selama 5 tahun terakhir, Ferrari sadar bahwa standar keberhasilan EV mereka tidak bisa disamakan dengan merek massal.

Mereka membutuhkan kombinasi antara performa, eksklusivitas, dan emosi yang benar-benar bisa diterima penggemarnya.

Langkah Ferrari ini mencerminkan filosofi khas mereka: lebih baik terlambat tapi sempurna, daripada terburu-buru dan kehilangan identitas. Ketika pasar supercar listrik akhirnya menemukan momentumnya, Ferrari berambisi tampil bukan hanya sebagai pemain, tapi sebagai pemimpin.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: