Pemasangan Tiang Internet di Sungkai Jaya Ditolak Warga

Proyek pemasangan tiang jaringan internet di Sungkai Jaya diprotes warga-Foto Hasan-
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Proyek pemasangan ratusan tiang jaringan internet yang diduga milik perusahaan asal Palembang di wilayah Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara, mendapat penolakan keras dari warga setempat.
Dari informasi yang dihimpun, pemasangan tiang jaringan ini dimulai dari Desa Ogan Lima di Kecamatan Abung Barat hingga menjalar ke Desa Cempaka Timur di Kecamatan Sungkai Jaya.
Pemasangan tiang-tiang tersebut ditengarai tidak memiliki izin resmi dari pihak desa atau masyarakat.
Sarnubi, Kepala Dusun (Kadus 04/Tulung Biyuh) Desa Sri Agung, menegaskan bahwa kegiatan pemasangan tiang saat ini telah dihentikan.
BACA JUGA:Setubuhi Anak Dibawah Umur Hingga Hamil dan Melahirkan, Pemuda di Bandar Lampung Ditangkap
Ia menyatakan tidak pernah menerima pemberitahuan apa pun, baik dari pelaksana pekerjaan maupun dari Kepala Desa Sri Agung.
“Saya minta pekerjaan dihentikan sementara karena sejak awal tidak ada laporan ke pihak desa maupun ke saya sebagai Kadus. Warga banyak yang bertanya, tapi saya pun bingung menjawab karena tidak tahu-menahu,” ungkap Sarnubi saat dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (31 Mei 2025).
Hal serupa juga disampaikan oleh Rozi, Kepala Desa Cempaka Timur. Ia membenarkan adanya laporan warga terkait proyek pemasangan tiang jaringan internet di wilayahnya.
“Memang ada laporan warga. Saya juga bingung karena tidak ada pemberitahuan atau koordinasi dari pihak mana pun mengenai proyek ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Resmi! Pasangan Supriyanto-Suriansyah Gugat Hasil PSU Pilkada Pesawaran ke MK
Sementara itu, Wardani, pengawas lapangan proyek tersebut, mengaku telah melaporkan berbagai masalah yang timbul di lapangan kepada perusahaan.
Namun, laporan tersebut tidak direspons hingga akhirnya ia diberhentikan dari jabatannya.
“Banyak yang komplain karena tiang-tiang dipasang di halaman rumah warga tanpa izin. Saya tak mau ambil risiko, karena ini bisa memicu amarah warga,” jelas Wardani.
Wardani juga menyebut bahwa persoalan serupa terjadi di wilayah lain seperti Way Kanan dan Tulang Bawang Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: