Apakah Musik Klasik Bisa Membuat Bayi Lebih Cerdas? Simak Penjelasan Para Ahli

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Banyak calon orang tua percaya bahwa memperdengarkan musik klasik kepada bayi atau janin bisa membuatnya lebih cerdas. 

Keyakinan ini dikenal sebagai Mozart effect, sebuah teori populer yang telah lama menjadi bahan diskusi di dunia medis maupun masyarakat umum.

Namun, benarkah musik klasik benar-benar bisa meningkatkan kecerdasan bayi?

Konsep Mozart effect pertama kali muncul pada tahun 1993 melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature. 

BACA JUGA:Budaya Adat Bengkulu: Keunikan dan Kearifan Lokal

Dalam studi tersebut, sekelompok mahasiswa mendengarkan komposisi musik karya Wolfgang Amadeus Mozart selama sepuluh menit sebelum mengerjakan tugas spasial, seperti melipat dan memutar bentuk tiga dimensi dalam pikiran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang mendengarkan musik Mozart memiliki performa yang lebih baik dibanding kelompok kontrol. 

Temuan ini segera menyebar luas dan membentuk persepsi bahwa musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan, termasuk pada bayi dan janin.

Namun, para ahli menilai bahwa interpretasi terhadap hasil studi ini terlalu disederhanakan.

BACA JUGA:Dua Kunci Menurunkan Berat Badan Secara Berkelanjutan yang Sering Terlupakan

Menurut dr. Liza Fitria, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, studi awal tentang Mozart effect sebenarnya dilakukan pada orang dewasa muda, bukan bayi atau anak-anak. 

Ia menegaskan bahwa peningkatan kognitif yang diamati hanya bersifat sementara dan terbatas pada aspek kemampuan spasial.

“Efeknya hanya bertahan sekitar 10 hingga 15 menit dan bukan peningkatan IQ, melainkan peningkatan konsentrasi sesaat,” jelas dr. Liza.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa studi-studi lanjutan yang mencoba mereplikasi hasil tersebut menghasilkan temuan yang beragam, dan tidak semuanya mendukung anggapan bahwa musik klasik bisa membuat anak lebih pintar secara signifikan.

Sumber: