Teknologi Start-Stop Engine: Hemat Bahan Bakar atau Ganggu Performa?

Teknologi Start-Stop Engine: Hemat Bahan Bakar atau Ganggu Performa?

ISS bisa bikin motor hemat BBM 10%, tapi keluhan pengendara tetap ada-Foto Astra Honda-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pabrikan sepeda motor menghadirkan teknologi Start-Stop Engine System atau yang juga dikenal sebagai Idling Stop System (ISS) pada motor-motor keluaran terbarunya. 

Teknologi ini diklaim mampu menekan konsumsi bahan bakar secara signifikan, terutama saat digunakan di kondisi lalu lintas perkotaan yang padat. 

Namun, disisi lain, muncul pertanyaan dari sebagian pengguna apakah sistem ini berdampak negatif terhadap performa mesin?

Start-Stop Engine adalah teknologi yang secara otomatis mematikan mesin saat motor berhenti selama beberapa detik, dan menyalakannya kembali saat tuas gas diputar. 

BACA JUGA:BYD Siap Gempur Pasar Kei Car Jepang dengan Mobil Listrik Mini, Rilis Akhir 2026

Fitur ini biasanya aktif saat motor dalam posisi idle, seperti saat menunggu lampu merah atau terjebak macet.

Teknologi ini pertama kali populer di industri otomotif roda empat dan kemudian diadaptasi oleh produsen motor, terutama pada skutik seperti Honda Vario, Yamaha Fazzio, dan PCX Hybrid.

Tujuan utama dari fitur ini adalah efisiensi konsumsi bahan bakar. Dengan mesin tidak terus-menerus menyala saat berhenti, otomatis pemakaian bahan bakar ditekan. 

Dalam pengujian laboratorium, sistem Start-Stop bisa menghemat konsumsi bensin hingga 7–10%, tergantung kondisi lalu lintas dan gaya berkendara.

BACA JUGA:Suzuki S-Presso Bertransformasi Jadi Jimny Mini: Tampilan Gahar dan Bikin Terpana!

Selain itu, emisi karbon yang dihasilkan juga bisa berkurang, sehingga mendukung program pengurangan polusi udara di kota-kota besar. 

Bagi pengguna motor harian, hal ini berarti lebih hemat di kantong sekaligus lebih ramah terhadap lingkungan.

Beberapa pengguna mengeluhkan bahwa fitur ini terasa "mengganggu", terutama saat ingin segera tancap gas setelah berhenti. 

Berikut beberapa isu yang sering disorot:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: