Industri Padat Karya Indonesia Terpuruk: PHK Massal dan Ancaman Krisis Berkepanjangan

Industri padat karya mengalami PHK besar-besaran-Ilustrasi AI-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di balik hiruk pikuk ekonomi nasional sektor industri padat karya Indonesia sedang menghadapi ujian terberatnya.
Mulai dari tekstil dan tembakau hingga minyak kelapa sawit, sejumlah lini industri ini mengalami tekanan berat akibat lesunya permintaan dan tingginya biaya produksi.
Dampaknya bukan hanya sekadar pada angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menyentuh langsung jutaan kehidupan pekerja yang mulai kehilangan penghidupan mereka.
Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, lebih dari 114 ribu pekerja tercatat telah terdampak pemutusan hubungan kerja.
BACA JUGA:Satgas Saber Pungli Lampung Utara Gelar Rapat dan Penindakan di Titik Rawan
Fenomena ini memperpanjang jejak suram dari tahun sebelumnya di mana angka PHK menembus 400 ribu orang.
Realitas ini mencerminkan ketidakstabilan dunia usaha yang semakin dalam, dan potensi ancaman sosial yang tidak bisa lagi diabaikan.
Penyebab utama terjadinya gelombang PHK ini adalah anjloknya daya beli masyarakat.
Konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional, hanya mampu tumbuh 4,89% secara tahunan pada kuartal pertama—level terendah dalam lima kuartal terakhir.
BACA JUGA:Florian Wirtz: Masa Depan Sang Bintang Muda Setelah Meninggalkan Bayer Leverkusen
Bahkan momentum Ramadan yang biasanya menjadi pendorong konsumsi, tidak mampu mengangkat angka tersebut secara signifikan.
Kondisi ini berimbas langsung pada performa sektor industri padat karya. Industri tekstil dan pakaian jadi, misalnya, mencatat perlambatan tajam dengan pertumbuhan hanya 4,64%, turun drastis dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 7,17%.
Industri pengolahan tembakau justru masuk ke zona kontraksi dengan minus 3,77%, memperpanjang tren negatif dari akhir tahun lalu.
Industri kulit dan alas kaki juga menunjukkan penurunan dengan hanya mencatat pertumbuhan 6,95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: