Tari Tradisional Kalimantan Timur: Warisan Budaya Bernilai Luhur

Tari Tradisional Kalimantan Timur: Warisan Budaya Bernilai Luhur

Tari Hudoq merupakan warisan budaya dari Suku Dayak Modang dan Bahau. Foto: Instagram@exotickaltim--

BACA JUGA:Kain Tradisional Sumatera Selatan: Warisan Budaya yang Menyimpan Makna

Burung Enggang: Citra Kehormatan

Burung Enggang merupakan simbol yang sangat dihormati dalam budaya Dayak. 

Tarian yang terinspirasi dari burung ini menampilkan gerakan seperti mengepakkan sayap, menggambarkan kebebasan dan keanggunan. 

Penari menggunakan hiasan bulu burung sebagai properti utama, dan tarian ini sering hadir dalam acara budaya sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Lampung: Museum Kekhatuan Semaka

Jepen: Perpaduan Budaya Kutai dan Melayu

Tari Jepen mencerminkan hasil akulturasi antara budaya Kutai, Melayu, dan nilai-nilai Islam. 

Diiringi musik Tingkilan yang khas dengan alunan gambus dan gendang, tarian ini dibawakan dengan gerakan yang cepat dan teratur namun tetap lembut. 

Busana penari biasanya berwarna cerah dan anggun. Jepen mencerminkan masyarakat Kutai yang beretika, ramah, dan menjunjung tinggi harmoni sosial.

BACA JUGA:Kebudayaan Suku Dayak: Warisan Leluhur dari Kalimantan

Punan Letto: Kisah Perjuangan dan Cinta

Tari Punan Letto berasal dari komunitas Dayak pedalaman dan menceritakan perjalanan seorang pemuda dalam usahanya meminang gadis impian. 

Tarian ini menggambarkan keberanian, keteguhan hati, serta rintangan yang harus dihadapi demi mencapai tujuan. 

Melalui gerakan tari ini, tersirat pesan tentang kesetiaan dan semangat juang dalam kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: