BRI dan Liga Kompas U-14: Cetak Generasi Emas Sepak Bola Indonesia

Penutupan Liga Kompas U-14 2025 jadi bukti komitmen BRI dalam pembinaan sepak bola usia dini-Foto Dok-
Ini mencakup nilai tambah ekonomi, peningkatan pendapatan rumah tangga, kontribusi pajak, serta penciptaan lapangan kerja hingga 45 ribu orang.
Penutupan Liga Kompas U-14 2024/2025 ditandai dengan berbagai agenda menarik. Mulai dari “The Match” yang mempertemukan tim-tim terbaik, hingga “The Awards” yang memberikan apresiasi kepada pemain-pemain dengan performa gemilang.
Babek SS keluar sebagai juara pertama setelah pertarungan ketat sepanjang musim, diikuti oleh Persigawa di posisi kedua, dan Young Warrior FA sebagai juara ketiga.
Tak hanya gelar juara, individu berprestasi pun mendapatkan penghargaan istimewa. Rayina Pamungkas dari Babek SS dinobatkan sebagai Top Skorer, sementara Fikri Pratama Gunawan dari Persigawa menerima gelar Best Goalkeeper.
Ini menunjukkan bahwa talenta luar biasa telah lahir dari kompetisi ini, dan siap melangkah ke panggung yang lebih besar.
Melalui program pembinaan berkelanjutan, Liga Kompas U-14 Powered by BRI diharapkan dapat menjadi sarana ideal untuk mencetak pesepak bola handal sejak dini. Tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga membentuk karakter, mental juara, dan semangat sportivitas.
Dukungan lintas sektor dari pemerintah, media, dan korporasi seperti BRI menjadi penentu keberlanjutan program ini. Sinergi ini menjadi contoh nyata bagaimana sepak bola bisa menjadi alat pembangunan manusia, ekonomi, dan citra bangsa.
Dengan langkah strategis dan pembinaan berjenjang, tak mustahil jika Indonesia akan segera melihat kebangkitan sepak bola nasional dari generasi muda yang hari ini tengah berlatih dan bertanding di lapangan kecil Liga Kompas U-14.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: