Pantai Losari: Simbol Bahari Makassar yang Tak Pernah Sepi

BACA JUGA:Melintasi Zaman: Pohon-Pohon Tertua yang Pernah Ditemukan di Bumi

Kini, kreasi pisang epe semakin beragam dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, dan durian. 

Rasa manis yang khas, berpadu dengan aroma bakaran, membuat sajian ini menjadi teman sempurna untuk sore hari di pinggir pantai.

Untuk wisata keluarga, terutama yang membawa anak-anak, tersedia pula aktivitas yang lebih ringan seperti naik perahu bebek bermotor. 

Meski identik dengan permainan anak, wahana ini juga cukup digemari orang dewasa karena memberikan pengalaman unik mengelilingi perairan dangkal sambil menikmati suasana sore hari. 

BACA JUGA:Sinar Matahari Pagi Bantu Atasi Lelah Meski Tidur Sudah Cukup

Dengan mesin kecil di bagian belakang, perahu ini mampu bergerak lebih cepat dan menjangkau area laut yang lebih luas dibanding versi manualnya.

Pantai Losari bukan sekadar tempat untuk bersantai, tetapi juga sering dijadikan sebagai ruang publik untuk kegiatan sosial dan budaya. 

Mulai dari pertunjukan seni, konser musik, kegiatan olahraga massal, hingga perayaan hari besar keagamaan, semuanya kerap digelar di kawasan ini.

Anjungan yang luas dan terbuka memungkinkan masyarakat untuk berkumpul dan berinteraksi secara inklusif.

BACA JUGA:Studi Global: Indonesia Jadi Negara Paling Sejahtera di Dunia, Ungguli AS dan Jepang

Dalam banyak kesempatan, pantai ini juga menjadi panggung untuk kampanye kebersihan laut, konservasi pesisir, hingga pengenalan budaya lokal kepada generasi muda. 

Keberadaan Pantai Losari sebagai ikon pariwisata Makassar telah menjadikannya bagian dari identitas kota. 

Pemerintah daerah pun terus melakukan penataan dan pengembangan kawasan ini agar tetap nyaman dan relevan bagi pengunjung dari berbagai generasi.

Dalam konteks pariwisata berkelanjutan, upaya pelestarian lingkungan di sekitar pantai juga menjadi perhatian penting, agar pesona yang dimilikinya tetap terjaga di masa depan. 

Sumber: