Spektakuler! Hujan Meteor Eta Aquarid Hiasi Langit Awal Mei

Indonesia jadi lokasi terbaik menyaksikan meteor Eta Aquarid dari langit timur-Ilustrasi: Dream Lab@Budi Setiawan-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Langit malam awal Mei 2025 dipastikan akan menghadirkan fenomena langka dan menakjubkan, yakni hujan meteor Eta Aquarid yang mencapai puncaknya pada malam tanggal 5 hingga dini hari 6 Mei 2025.
Dalam periode tersebut, langit akan dihiasi oleh ratusan meteor yang melintasi atmosfer, menciptakan pemandangan kosmik yang memukau.
Fenomena ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pengamat bintang dan pecinta langit malam.
BACA JUGA:Polda Lampung Imbau Pengguna Jalinsum Waspadai Pungli dan Premanisme
Apa Penyebab Hujan Meteor Eta Aquarid?
Hujan meteor terjadi saat Bumi melewati jalur serpihan kecil dari komet atau asteroid. Partikel kecil ini terbakar saat masuk ke atmosfer dan menciptakan cahaya terang yang kita kenal sebagai meteor atau bintang jatuh.
Dalam kasus Eta Aquarid, sumber meteor berasal dari Komet Halley, komet legendaris yang terakhir mendekati Bumi pada tahun 1986 dan diperkirakan akan kembali melintas pada 2061.
Nama Eta Aquarid sendiri diambil dari titik radian atau sumber pancaran meteor yang berasal dari rasi bintang Aquarius, tepatnya dekat bintang Eta Aquarii. Meskipun tidak semua meteor terlihat dari titik ini, rasi Aquarius menjadi patokan utama dalam pengamatan.
BACA JUGA:Eksplorasi Alam Bawah Tanah, Menelusuri Keajaiban Gua-Gua Indonesia
Wilayah Tropis Selatan Punya Posisi Terbaik
Indonesia dan negara-negara di belahan Bumi selatan termasuk lokasi terbaik untuk mengamati hujan meteor ini. Saat puncaknya, jumlah meteor yang bisa terlihat di langit tropis selatan dapat mencapai 50 hingga 60 meteor per jam.
Sementara itu, wilayah utara seperti Eropa dan Amerika Utara kemungkinan hanya akan melihat sekitar 20 hingga 30 meteor per jam, tergantung pada kondisi cuaca dan tingkat polusi cahaya.
Menariknya, meski fase Bulan saat itu mencapai 64 persen, posisi Bulan justru mendukung pengamatan karena ia akan terbenam lebih awal, sebelum pancaran meteor mencapai titik maksimal. Ini artinya langit akan cukup gelap untuk menyaksikan meteor dengan jelas.
BACA JUGA:Pulau Samosir, Keindahan Alam dan Tradisi Leluhur di Jantung Danau Toba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: