Kapolda Lampung Serukan Masyarakat Tak Takut Lapor Premanisme dan Anarkisme

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Keamanan menjadi pondasi utama dalam menciptakan lingkungan sosial yang nyaman dan iklim ekonomi yang sehat.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran atas praktik premanisme dan aksi anarkis, Polda Lampung menyuarakan ajakan terbuka bagi masyarakat agar berani melaporkan segala bentuk tindakan yang meresahkan, baik dari individu maupun kelompok tertentu.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban.
Dalam pernyataannya pada Senin, 28 April 2025, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berperan aktif melaporkan premanisme di Lampung.
BACA JUGA:Jejak Berdarah Samurai Bayaran di Tanah Rempah
Ia menegaskan, seluruh jajaran kepolisian siap menindaklanjuti setiap laporan dengan cepat dan tegas sesuai hukum yang berlaku.
Untuk memperkuat langkah ini, pihak kepolisian memperluas jangkauan patroli rutin dan meningkatkan intensitas edukasi publik.
Langkah ini tidak hanya bertujuan meminimalisir potensi tindak kriminal, tetapi juga mendorong masyarakat agar memahami hak-haknya dalam menghadapi berbagai bentuk intimidasi seperti pungutan liar dan pemerasan.
Tak hanya itu, dalam konteks pembinaan internal, Polda Lampung melalui Dirbinmas Kombes Pol V. Thirdy Hadmiarso, juga menggencarkan pelatihan kepada Bhabinkamtibmas di tiap wilayah hukum.
BACA JUGA:Gubernur Lampung Cup I Resmi Dibuka, Diikuti Seribu Atlet Taekwondo Dari 6 Provinsi
Pelatihan ini bertujuan mengasah kemampuan petugas dalam membangun kemitraan dengan masyarakat serta meningkatkan efektivitas dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Premanisme tidak hanya merusak rasa aman, tapi juga menggerus kepercayaan publik dan investor terhadap stabilitas daerah.
Kehadiran para pelaku anarkis bisa menjadi momok menakutkan yang merusak citra daerah sebagai tempat yang aman untuk beraktivitas maupun berinvestasi.
Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif antara polisi dan warga menjadi kunci utama dalam mencegah eskalasi gangguan kamtibmas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: