Indonesia Masuki Fase Darurat Gas Bumi, Ini Langkah Alternatif yang Disiapkan

Indonesia Masuki Fase Darurat Gas Bumi, Ini Langkah Alternatif yang Disiapkan

Ilustrasi gas bumi-Foto Freepik-

MEDIALAMPUNG.CO.ID  – Indonesia tengah menghadapi fase kritis dalam hal pasokan gas bumi. 

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu satu dekade ke depan, negeri ini akan mengalami defisit gas bumi yang signifikan, khususnya di wilayah padat industri seperti Sumatera dan Jawa.

Kondisi defisit bahkan telah terjadi sejak awal tahun ini. Sumatera dan Jawa Barat, dua kawasan strategis dalam peta industri nasional, tercatat kekurangan pasokan gas bumi hingga mencapai 177 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). 

Tak berhenti di situ, wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga diprediksi menyusul mengalami kekurangan mulai 2027 hingga setidaknya 2035.

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Rumahan: Praktis, Lezat, dan Siap Disajikan dalam 10 Menit

Menghadapi ancaman ini, PGN mulai merancang strategi alternatif untuk menjembatani kesenjangan pasokan. 

Salah satu upaya yang disiapkan adalah dengan mengandalkan proses regasifikasi dari liquefied natural gas (LNG) domestik. 

Regasifikasi ini dinilai dapat menjadi solusi jangka pendek maupun panjang, terutama untuk menjaga kestabilan pasokan gas di sektor-sektor vital seperti pupuk dan kelistrikan.

Upaya konkret pun telah dilakukan sejak 2024. PGN telah mengajukan permohonan ke SKK Migas dan Kementerian ESDM agar dialokasikan LNG dari beberapa sumber utama, termasuk Blok Tangguh dan kilang LNG Bontang. 

BACA JUGA:Tari Batin: Kesenian Sakral dari Lampung Barat

Permintaan ini dilakukan untuk mengamankan pasokan di tengah potensi ancaman krisis energi yang kian nyata.

Namun, di balik rencana besar ini, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah harga LNG yang tergolong tinggi, yang berpotensi menurunkan daya beli dari konsumen gas di dalam negeri. 

Selain itu, infrastruktur regasifikasi yang belum merata, khususnya untuk kebutuhan kelistrikan, juga menjadi hambatan besar dalam mengimplementasikan solusi ini secara luas.

PGN berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah agar transisi energi tetap berjalan sesuai rencana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: