Krisna Mukti Bangkit dari Keterpurukan, Lunasi Utang Miliaran dengan Menjual Barang Antik

Krisna Mukti buktikan bisa bangkit dari krisis keuangan-Foto instagram@krisna69.mukti-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Krisna Mukti, sosok yang dikenal sebagai aktor sekaligus mantan anggota DPR, membagikan perjalanan hidupnya dalam menghadapi masa-masa kelam.
Setelah gagal dalam pencalonan legislatif beberapa waktu lalu, Krisna harus menghadapi konsekuensi berat berupa tekanan finansial yang luar biasa.
Ia terlilit utang hingga miliaran rupiah, suatu situasi yang sempat membuatnya terpuruk secara mental dan emosional.
Gagal dalam pemilu menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Tak hanya kehilangan peluang di dunia politik, ia juga dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa kondisi keuangannya memburuk drastis.
Tabungannya bahkan sempat mencapai angka minus, sementara kebutuhan hidup terus berjalan. Dalam tekanan itu, Krisna menyadari bahwa ia harus segera mengambil langkah nyata untuk bangkit.
BACA JUGA:Hadiah Cinta Terakhir dari Bunda Iffet untuk Slank: Seragam Putih Penuh Makna
Menjual Koleksi Barang Antik untuk Bertahan Hidup
Kecintaannya terhadap barang-barang antik, yang sebelumnya hanya sebatas hobi, akhirnya menjadi penyelamat di tengah badai finansial.
Bertahun-tahun, Krisna mengoleksi berbagai benda berharga, mulai dari perabotan, perhiasan antik, hingga karya seni bernilai tinggi.
Ketika kebutuhan mendesak, ia memutuskan untuk menjual koleksi pribadinya tersebut.
BACA JUGA:Memahami Double Chin: Penyebab dan Solusi Menghilangkannya
Namun, keputusan itu tidak datang tanpa rasa berat. Barang-barang yang ia beli dengan harga mahal harus dilepas dengan nilai yang jauh di bawah harga beli. Beberapa benda yang dahulu ia dapatkan seharga Rp10 juta, bahkan hanya laku Rp1-2 juta saat dijual.
Meski harus menelan kerugian besar, Krisna memilih mengikhlaskan, karena baginya yang terpenting saat itu adalah bertahan hidup dan melunasi kewajibannya.
Proses menjual koleksi antik itu tidak selalu mudah. Krisna harus berhadapan dengan tawar-menawar keras dari pembeli, dan kerap kali ia harus menerima harga yang jauh dari harapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: