Polda Lampung Mediasi Konflik Yayasan Kampus Malahayati, Massa Sepakat Pulang ke Jakarta

Polda Lampung Mediasi Konflik Yayasan Kampus Malahayati, Massa Sepakat Pulang ke Jakarta

Kelompok massa di Universitas Malahayati akhirnya pulang setelah negosiasi dengan Polda Lampung berlangsung kondusif--

MEDIALAMPUNG.CO.IDPolda Lampung berhasil melakukan mediasi terkait konflik aset di Universitas Malahayati

Melalui Kasubdit Sosbud dan Kanit IV Subdit Sosbud Ditintelkam, kepolisian mengadakan dialog dengan kelompok massa dari Jakarta yang terlibat dalam sengketa tersebut.

Mediasi berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2024, pukul 14.30 WIB, dengan menghadirkan Ketua Koordinator Lapangan, Antoni, serta Chris, perwakilan dari kelompok Rusli, yang merupakan bagian dari keluarga Kadafi.

Setelah melalui diskusi yang kondusif, sekitar 150 orang dari kelompok massa tersebut sepakat kembali ke Jakarta sembari menunggu bus penjemputan. 

BACA JUGA:Dinas Kehutanan Lampung Tegaskan Tidak Ada Pelepasan Hutan Register 40

Mereka memahami bahwa konflik ini adalah permasalahan internal keluarga yang harus diselesaikan melalui jalur mediasi terlebih dahulu.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, menegaskan bahwa kepolisian mengedepankan komunikasi dan mediasi untuk mencegah eskalasi konflik.

“Kami mengutamakan dialog agar tidak terjadi bentrokan yang bisa merugikan semua pihak,” ujar Kombes Yuni.

Ia juga mengimbau seluruh pihak agar tetap menjaga kondusivitas dan menghormati proses hukum.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung, Terjunkan Alat Berat untuk Percepatan Pemulihan Pasca Banjir

“Kami berharap semua pihak bersikap kooperatif dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu aktivitas akademik di Universitas Malahayati,” tambahnya.

Selain itu, kepolisian memastikan pengamanan tetap berjalan guna mengantisipasi potensi gesekan antar kelompok.

“Kami terus memantau situasi. Jika ada indikasi gangguan ketertiban, kami akan mengambil langkah tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Polda Lampung juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum tentu benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: