TikTok Diblokir Amerika, Masa Depan Kreator Terancam
Layanan TikTok di Amerika kembali online setelah ditutup selama 12 jam. Donald Trump turun tangan dengan perintah eksekutif--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pada Sabtu, 18 Januari 2025, TikTok resmi memblokir aksesnya untuk 170 juta pengguna di Amerika Serikat.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama para kreator yang menggantungkan hidup mereka pada aplikasi tersebut.
Namun, langkah ini hanya berlangsung 12 jam, karena pada Minggu, 19 Januari 2025, TikTok kembali memulihkan layanannya setelah Presiden terpilih Donald Trump menyatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunda pemblokiran pada Senin, 20 Januari 2025.
Meski akses TikTok sudah kembali dibuka, masa depannya tetap tidak menentu.
BACA JUGA:Gencatan Senjata, Israel-Hamas Lakukan Pertukaran Tahanan
Perusahaan induk TikTok, ByteDance, hingga kini masih menolak melakukan divestasi sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden AS ke-46, Joe Biden.
Keputusan ini menimbulkan dilema besar bagi para kreator dan pelaku bisnis kecil yang memanfaatkan TikTok sebagai platform utama mereka.
Bagi banyak kreator, TikTok adalah sumber penghasilan utama. Kimberly Balance, seorang host live shopping dengan akun KIMMIEBBAGS, berbagi kisah perjuangannya.
"Kelangsungan hidup saya berada di ujung tanduk pada akhir pekan ini," ungkapnya dikutip dari Business Insider.
BACA JUGA:Harga Samsung Galaxy S21 FE 2025 Turun Drastis, Masih Worth It?
Sebelumnya, ia merencanakan live shopping selama 6 jam pada Sabtu, 18 Januari, bekerja sama dengan Reunited Luxury.
Namun, semua rencana itu harus dibatalkan setelah TikTok menginformasikan pembatalan meeting dengan manajer produk bermerek pada 16 Januari 2025.
Situasi ini membuat Balance harus memutar otak untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Ia bahkan memindahkan operasionalnya dari Florida ke California demi ekspansi usaha.
Tidak hanya Balance, banyak kreator lain yang merasa terancam dengan ketidakpastian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: