Gencatan Senjata, Israel-Hamas Lakukan Pertukaran Tahanan

Bendera Palestina kembali berkibar di berbagai penjuru Gaza usai Israel dan Hamas menyepakati perjanjian gencatan senjata-X @Dr. Yousef-
BACA JUGA:BMKG Lampung Prediksi Cuaca Ekstrem Selama Tiga Hari Kedepan
Penarikan pasukan Israel dari wilayah padat penduduk di Gaza juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.
Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan pembangunan kembali Gaza dan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa. Proses ini diperkirakan dapat memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Selain itu, ratusan truk bantuan kemanusiaan kini diizinkan memasuki Gaza setiap hari, memberikan harapan baru bagi warga Palestina yang terdampak perang.
Meski kesepakatan ini disambut baik oleh masyarakat internasional, namun di dalam negeri Israel, kesepakatan ini menuai protes dari Partai Kekuatan Yahudi.
BACA JUGA:Microsoft Uji Fitur Pencarian Berbasis AI di Windows 11
Partai yang berhaluan ekstrem kanan ini bahkan memutuskan keluar dari pemerintahan sebagai bentuk protes.
Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dalam surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menyebut perjanjian ini sebagai “kemenangan penuh bagi terorisme.”
Meskipun demikian, Netanyahu menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mengakhiri konflik dan memulihkan stabilitas di wilayah tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata ini dimediasi oleh Amerika Serikat dan Qatar.
PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, menyebut ini sebagai langkah awal menuju perdamaian permanen.
Namun, tantangan di lapangan masih besar. Hamas masih menahan 94 sandera, dengan dugaan bahwa hanya 60 di antaranya yang masih hidup.
Negosiasi untuk tahap berikutnya akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
Sementara itu, warga Palestina menyambut gencatan senjata ini dengan suka cita. Bendera Palestina dikibarkan, dan sorak-sorai memenuhi penjuru kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: