BK DPRD Kota Bandar Lampung Tegaskan Agung Zawil Afkar Tidak Terlibat dalam Insiden di Tempat Karaoke

BK DPRD Kota Bandar Lampung Tegaskan Agung Zawil Afkar Tidak Terlibat dalam Insiden di Tempat Karaoke

BK DPRD Kota Bandar Lampung Tegaskan Agung Zawil Afkar Tidak Terlibat dalam Insiden di Tempat Karaoke--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bandar Lampung, Yuhadi, memberikan penjelasan terkait dugaan keterlibatan seorang anggota dewan dalam keributan di tempat hiburan malam di Kota Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Yuhadi bersama Anggota DPRD Fraksi PKB, Agung Zawil Afkar, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut.

“Kami sudah memanggil dan meminta klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan, dan peristiwa itu terjadi pada bulan September lalu,” ujar Yuhadi, Kamis, 14 November 2024.

Menurut Yuhadi, tuduhan yang beredar tidak benar adanya. Berdasarkan klasifikasi yang diperoleh, Agung hanya terjebak di posisi yang kurang menguntungkan.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Alokasikan Rp 5 Miliar untuk Pembangunan Trotoar

"Kami ingin mengklarifikasi pemberitaan di masyarakat karena ini menyangkut harkat dan martabat. Dalam ajaran kami, jika ada berita yang belum diverifikasi, maka wajib dilakukan tabayun. Berdasarkan itu, kami telah mengkonfirmasi kepada Saudara Agung. Jadi, cerita yang berkembang tersebut tidak benar dan sangat merugikan Saudara Agung, karena berpotensi menurunkan kehormatannya,” jelasnya.

Agung menjelaskan bahwa pada 29 September 2024, ia menghadiri resepsi pernikahan keluarganya, yang dihadiri pula oleh keluarga dari luar kota. Setelah acara, keluarga besar memutuskan untuk bersantai di sebuah kafe di Teluk Betung Selatan. Sekitar pukul 20.00 WIB, Agung menerima telepon dari saudaranya yang mengabarkan adanya keributan di kafe tersebut.

“Agung langsung menuju lokasi untuk melerai. Karena tubuhnya kecil, ia harus naik ke atas kursi agar terlihat. Tidak ada masalah soal pembayaran tagihan, dan seluruh tagihan pada malam itu sudah dibayar sesuai yang tercantum,” tambah Yuhadi.

Agung dipanggil ke lokasi karena ada keributan kecil, tetapi setibanya disana, ternyata keributan sudah menjadi besar. Ia bahkan harus naik ke kursi untuk melerai karena tinggi badannya yang tidak sebanding dengan orang-orang di lokasi.

BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Sosialisasikan P4GN untuk Dukung Program Asta Cita Pemerintah

“Agung mencoba melerai, dengan berkata agar tidak ribut di tempat tersebut. Agung juga tidak mengaku sebagai anggota DPRD dan soal tagihan juga sudah dibayar sesuai dengan yang tertera di bill,” ungkap Yuhadi.

Yuhadi mengakui bahwa ada laporan yang muncul setelah kejadian, namun laporan tersebut bukan atas nama Agung.

"Setelah itu, pihak pengelola sempat melapor, tapi karena miskomunikasi akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan," katanya. "Kenapa Agung dibawa-bawa, padahal saat kejadian Agung tidak ada di lokasi. Dia datang setelah ditelepon. Bahkan, nama cafe nya pun ia tidak tahu, karena hanya mengandalkan Google Maps bersama sopir. Setelah keributan selesai, semuanya pulang,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Agung dikenal sebagai sosok yang baik dan pendiam. “Untuk menjaga suasana, Agung lebih memilih diam,” tutup Yuhadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: