Monev ke Batu Api dan Sidodadi, Tim Verifikasi Hadapi Medan Ekstrem
Mobil dinas Camat Pagar Dewa terjebak di jalan berlumpur saat kunjungan Monev Dana Desa di Pekon Batu Api pada Selasa 12 November 2024--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Lampung Barat, sebuah wilayah dengan potensi alam yang melimpah, masih memiliki keterbatasan aksesibilitas pada beberapa daerah terpencil.
Salah satu contoh nyata terlihat saat Tim Verifikasi Kecamatan Pagar Dewa melakukan kunjungan Monitor dan Evaluasi (Monev) pada program Alokasi Dana Desa (ADD) tahap 2 dan Anggaran Dana Pekon (ADP) tahap 3 di Pekon Batu Api dan Sidodadi.
Perjalanan pada Selasa, 12 November 2024 tersebut menjadi pengalaman penuh tantangan bagi para petugas yang terlibat, terutama bagi Camat Mat Patoni dan timnya.
Medan yang harus dilalui oleh tim sangat berat, terutama di musim hujan. Jalanan tanah merah yang licin membuat perjalanan semakin menantang.
BACA JUGA:Kista Ovarium: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Dalam perjalanan menuju Pekon Batu Api, mobil dinas Camat Pagar Dewa sempat terjebak di tengah jalan yang berlumpur.
Pj Peratin Batu Api, Parjio, S.P., menegaskan bahwa medan menuju pekon-pekon ini sangat sulit ditempuh, bahkan dengan menggunakan motor trail yang biasa digunakan di medan terjal.
"Medan yang kami tempuh sangat menantang, terlebih saat musim hujan. Kondisi badan jalan yang belum memadai membuat tim kami harus ekstra hati-hati dalam perjalanan menuju Batu Api dan Sidodadi. Kendaraan motor ojek trail saja tidak cukup untuk menembus licinnya jalan tanah merah ini,” ujar Parjio.
Meskipun berbagai hambatan muncul, tim Monev tetap melanjutkan perjalanan mereka demi mencapai pekon tujuan, walaupun sebagian perjalanan harus dilalui dengan berjalan kaki.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Sinusitis dan Gejalanya dengan Perawatan yang Aman dan Alami
Kesulitan yang dialami tim tidak mengendurkan semangat mereka. Justru, kondisi ini memotivasi mereka untuk memastikan ADD dan ADP benar-benar tersalurkan secara efektif di masyarakat.
Kondisi jalan berlumpur dan licin ini tidak hanya menyulitkan tim verifikasi, tetapi juga menjadi masalah besar bagi mobilitas dan perekonomian masyarakat setempat.
Warga pekon kerap kali harus mencari alternatif transportasi atau berjalan kaki ketika jalanan tidak bisa dilalui kendaraan, terutama di musim hujan.
Parjio berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap akses jalan ini, terutama melalui APBD Kabupaten Lampung Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: