Hadapi Potensi Gempa Megathrust, BPBD Lampung Bagikan Tips 20:20:20 Untuk Masyarakat Pesisir

Hadapi Potensi Gempa Megathrust, BPBD Lampung Bagikan Tips 20:20:20 Untuk Masyarakat Pesisir

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - BPBD Provinsi Lampung terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat setempat dalam menghadapi potensi gempa megathrust yang bisa memicu tsunami.

Kepala Pelaksana BPBD Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menyatakan pentingnya meningkatkan kemampuan mitigasi bencana bagi masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir.

"Megathrust berada di lempeng benua yang terus bergerak dan saling mendorong. Semua wilayah pesisir di Lampung, seperti Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Pesisir Barat, berisiko," ujar Rudy pada Selasa 10 September 2024.

Ia menjelaskan beberapa titik megathrust di Indonesia, seperti Selat Sunda, Mentawai, Cilacap, dan Banyuwangi, belum pernah mengalami gempa besar.

BACA JUGA:Pj Gubernur Samsudin Beri Semangat Atlet Selancar Ombak Lampung Optimis Rebut Medali Emas

BACA JUGA:Reihana-Aryodhia Gelar Nobar Indonesia VS Australia

"Megathrust bukan lagi sekadar prediksi, ini sudah dibuktikan secara ilmiah. Potensinya ada, tetapi waktunya tidak bisa diprediksi, sama seperti gempa yang tidak bisa diukur kapan akan terjadi," tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Lampung membagikan tips 20:20:20 bagi masyarakat pesisir.

"Jika merasakan gempa selama 20 detik, Anda hanya punya waktu 20 menit untuk bergerak ke ketinggian 20 meter," jelas Rudy.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk menyusun rencana evakuasi mandiri agar siap menghadapi situasi darurat.

BACA JUGA:Polda Lampung Proses Laporan Dugaan Penggelapan Dana Pensiunan Guru Koperasi Betik GawiBACA JUGA:Pj Gubernur Samsudin Beri Semangat Atlet Selancar Ombak Lampung Optimis Rebut Medali Emas

"Persiapan ini penting agar masyarakat tetap tangguh saat bencana datang," katanya.

Rudy juga mencatat bahwa BMKG telah merekam 223 gempa kecil dengan magnitudo di bawah 5 antara Januari hingga Agustus 2024.

"Kita berada di kawasan cincin api, di mana lempeng benua berbatasan dan menyebabkan risiko gempa dari Sumatra hingga Papua," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: