Harga Beras Resmi Naik, Bulog Liwa Jamin Pasokan Aman dan Kapanpun Siap Lakukan OP

Harga Beras Resmi Naik, Bulog Liwa Jamin Pasokan Aman dan Kapanpun Siap Lakukan OP

Ilustrasi beras kualitas premium-AI Image Generator-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah secara resmi telah menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di seluruh wilayah Indonesia per 1 Juni 2024. 

Kenaikan harga beras jenis premium dan medium tersebut tentunya juga berlaku di wilayah Kabupaten Lampung Barat.

Penetapan HET beras terbaru telah diatur berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras, harga beras medium, dan beras premium diatur berdasarkan wilayah masing-masing.

Yang diantaranya untuk wilayah Lampung HET beras medium sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 10.900/kg dan HET beras premium Rp 14.900/kg dari sebelumnya Rp 13.900/kg.

BACA JUGA:Kakimal Lampung Hadiri Pembukaan Ujian Kenaikan Tingkat Kyu KKI Lampung Utara Semester 1 Tahun 2024

Adanya kenaikan HET beras ini tentunya turut diikuti kenaikan harga beras yang dijual oleh pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) seperti pada Gudang Bulog Liwa, yang semula harga jual beras untuk jenis medium merk SPHP dibanderol Rp 9.950/kg naik menjadi Rp11.000/kg. 

Demikian disampaikan Kepada Gudang Bulog Liwa Zainudin melalui Kepala Operasional Okta Iswanto. 

Dia mengatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk menaikan HET beras tersebut juga berlaku bagi harga jual beras di jajaran bulog. 

Namun meski ada kenaikan harga beras yang diberlakukan bulog, namun harga tersebut masih terjangkau.

BACA JUGA:Warga Suka Jadi dan Rigis Jaya Antusias Ikuti Intervensi Pencegahan Stunting

“Ya, ada kenaikan harga, untuk beras jenis medium yang biasanya kita jual Rp9.950/kg naik menjadi Rp11.000/kg. Ada kenaikan sebesar Rp1.050,”ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa penetapan HET beras yang baru ialah sebagai upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras ditingkat konsumen, agar masyarakat bisa mendapatkan harga maksimal di level HET. 

“Artinya ini menjadi strategi pemerintah untuk mengatur batas maksimal penjualan harga beras, dan untuk mendukung kebijakan pemerintah ini untuk menjaga stabilitas harga, bulog akan selalu siap untuk melaksanakan operasi pasar sepanjang ada permintaan dari Pemkab Lambar apabila nantinya terjadi inflasi,”jelasnya. 

Kesiapan bulog sendiri dalam pelaksanaan OP, lanjut Okta, ialah dukungan ketersediaan stok yang aman yang saat ini ada sekitar 1500 Ton lebih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: