Harga LPG 3 kg Diatas HET, Diskopdag Lampung Barat Jangan Diam Saja

Harga LPG 3 kg Diatas HET, Diskopdag Lampung Barat Jangan Diam Saja

Ilustrasi Gas LPG--

LAMBAR, NEDIALAMPUNG.CO.ID - Keluhan terkait kelangkaan gas elpiji (LPG) subsidi pemerintah ukuran 3 Kg dan harga jual yang diatas harga Eceran tertinggi (HET) ternyata bukan hanya terjadi di Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, namun hingga Kecamatan Sekincau dan sekitarnya.   

Bahkan terkuak selama ini segel gas LPG 3 kg terkesan hanya syarat saja karena dapat dengan mudah untuk dicabut dan dipasang kembali.

Ini mengindikasikan timbangan gas tidak dijamin sesuai volume yang seharusnya yakni 3 kg.

Kondisi itu tentu harus jadi perhatian pemerintah ataupun perusahaan penyalur seperti halnya PT Pertamina yang menangani tentang gas LPG subsidi.

BACA JUGA:Kenakan Pakaian Adat, Rutan Krui Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Pemerhati publik Jefri Ardiansyah mengatakan, tentang gas LPG seperti halnya harga jual diatas HET terkesan hal yang sepele atau dimaklumi hanya lebih beberapa ribu. 

Namun jika dihitung dalam kapasitas berapa ribu tabung yang terjual dalam satu hari itu jelas merupakan kerugian besar bagi masyarakat. 

Selain itu kenaikan harga diduga dipicu karena stok yang tidak jelas, terkadang mencukupi dan terkadang kurang.  

Karena itu pihaknya sangat mendukung jika perihal pendistribusian gas LPG di masyarakat dilakukan penertiban agar pokok permasalahan yang sebenarnya dapat diungkap untuk dicarikan solusinya. 

BACA JUGA:Bupati Nanang Ermanto Serahkan Bantuan 7 Unit Bedah Rumah di Kalianda, Berikut Daftar Penerimanya

"Kalau saya liat ibu-ibu rumah tangga pusing karena tidak dapat gas sementara kebutuhan memasak terus, dan saat mencari kesana, kesini baru dapat tapi harga jual dinaikkan. Tentu ini perlu jadi perhatian bersama jangan muncul asumsi ini pembiaran dan menguntungkan satu pihak tapi merugikan banyak pihak," jelasnya. 

Dan jika memang sekarang ini harga jual gas LPG diatas HET maka Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Lampung Barat layak melakukan pengecekan lapangan bahkan jika memang perlu adanya operasi pasar untuk mengembalikan kembali masalah gas LPG yang menjadi masalah klasik dan terus berulang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: