Qosiri Gunakan Trik Ini Jemur Kopi Saat Cuaca Ekstrim

Qosiri Gunakan Trik Ini Jemur Kopi Saat Cuaca Ekstrim

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Meskipun harga biji kopi kering robusta saat ini meroket diatas Rp60.000 perkilogram (Kg), namun kualitas biji seperti tingkat kekeringan tetap menjadi dasar dalam menjaga stabilitas harga tersebut.

Di era petani millenial sekarang ini dalam menjaga kualitas di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, berbagai inovasi dilakukan.

Seperi yang dilakukan pegiat kopi asal Pekon Batu Bayan, Kecamatan Batu Ketulis Qodiri Abdul Rohim.S.P, pihaknya rela menyisihkan sedikit uang dengan membeli plastik transparan dengan membangun rumah plastik untuk lokasi menjemur kopi. 

Cara yang di terapkan pria separuh baya tersebut ternyata sangat membantu meringankan dirinya dalam proses penjemuran dengan beberapa keuntungan, seperti tidak khawatir ketika turun hujan lantaran lantai jemur telah di semen dan di alas terpal sementara dibawah rumah plastik.

BACA JUGA:Puluhan Hektar Sawah di Kebun Tebu Terdampak Banjir Way Besai

Saat berbincang dengan media ini pihaknya mengatakan trik yang dijalankan tersebut bukanlah suatu inovasi khusus tapi kreativitas lantaran bahan yang digunakan hanya bambu sebagai tulang dan plastik sebagai dinding dan atap serta lantai memang sudah di semen dan dialas plastik terpal. 

"Sekarang ini cuaca khususnya tempat kita kabupaten Lampung Barat tidak menentu bahkan cenderung terjadi hujan," ungkap dia. 

Karena keadaan itu kerap kali masyarakat dalam proses penjemuran biji kopi bahkan menyebabkan kualitas kopi menjadi rusak seperti proses jemur ataupun hal lainnya lantaran cuaca. 

"Dengan metode ini memiliki beberapa keuntungan pertama ketika terjadi hujan petani tidak harus direpotkan untuk mengumpulkan kopi, kedua kualitas kopi yang dijemur kebetulan baik karena tidak terjadi jamur meskipun prosesnya lama akibat hujan," jelasnya.

BACA JUGA:Pj Peratin Gunung Terang Bangun Sinergitas Jaga Kamtibmas

Istrinya menyampaikan dalam pembuatan rumah plastik ukuran lapangan badminton tersebut menghabiskan dana kesungguhan sekitar Rp3 juta. 

Diakhir  keterangannya Qosiri mengajak para petani kopi Lampung Barat untuk terus menjaga kualitas kopi sehingga mampu mempertahankan harga jual sebagaimana harapan bersama.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: