Parosil Mabsus Tanggapi Melejitnya Harga Kopi

Parosil Mabsus Tanggapi Melejitnya Harga Kopi

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Musim kopi tahun 2024, menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat tani di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), selain buah kopi yang lebat dan akan berlangsung panen raya, ditopang harga yang fantastis dan baru kali pertamanya terjadi mencapai Rp60.000 per kilogram (Kg).

Dalam menyikapi kabar baik ini, Mantan Bupati Lambar periode 2017-2022 H. Parosil Mabsus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat situasi baik ini dapat memicu meningkatnya tindak kejahatan seperti pencurian terutama buah kopi.

Ketua DPC PDI Perjuangan Lambar tersebut juga menyampaikan rasa syukur penantian masyarakat Lambar di sektor perkebunan kopi agar harga jual tinggi diijabah.

Mengingat selama kepemimpinannya sebagai bupati berbagai program dilahirkan mulai dari pembangunan, destinasi wisata kampung kopi di Pekon Rigis Jaya, kemudian pembangunan sekolah kopi, di Pekon Sukajaya, serta festival kopi adalah upaya yang dilakukannya agar kopi robusta Lambar yang menjadi usaha utama mayoritas warga memiliki tempat di pasaran dengan kualitas dan kuantitas yang teruji. 

BACA JUGA:BBPOM Provinsi Lampung Lakukan Pengawasan Keamanan Pangan di Lampung Barat

Sehingga lahirnya kesejahteraan masyarakat dari hasil bumi yang menjadi berkah dari kesuburan tanah Bumi Sekala Bekhak. 

Terlepas dari itu PM mengajak semua unsur dan lapisan masyarakat untuk tidak terlena menghadapi musim panen raya dan harga jual yang meroket itu, melainkan sejak saat ini untuk juga memperhatikan keamanan agar harapan yang ditunggu selama satu tahun ini tidak justru menjadi kekecewaan.

"Kita lebih baik mencegah dengan tingkatkan keamanan baik di kebun maupun di kampung dengan mengaktifkan ronda malam, dan terus meningkatkan koordinasi baik dengan aparat terdekat maupun kepolisian, sebab kendati kejahatan terjadi karena adanya kesempatan," ujar pihaknya.

Pada musim panen kopi ini mengajak masyarakat tani untuk juga lebih bijak dalam memanfaatkan hasil panen dan utamanya untuk terus memprioritaskan perawatan kebun agar tahun berikutnya hasil yang dituai tidak menurun.

BACA JUGA:Dua Jam Dilanda Hujan, Lingkungan Kelurahan Tanjung Aman Kotabumi Selatan Terendam Banjir

Dirinya mengingatkan Tahun 1998 silam juga terjadi fenomena kenaikan harga kopi yang sangat fantastis. Namun banyak petani yang menggunakan uang untuk hal-hal yang kurang produktif. 

"Buah kopi kita bagus dan harga juga tinggi, manfaatkan uang dengan prioritas dan bijaksana," ajaknya.

Kepedulian Pakcik agar masyarakat tani tingkatkan kewaspadaan tersebut seiring mulai mulai munculnya pencurian buah kopi yang masih di batang, ketika pemilik kebun tidak berada di lokasi.

Seperti diketahui Parosil Mabsus juga selama menjabat sebagai Bupati Lambar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap petani kopi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: