Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Keutamaan Sunnah Makan Sahur

Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Keutamaan Sunnah Makan Sahur

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Saat umat Islam mempersiapkan diri menjalani ibadah puasa Ramadhan, terdapat sebuah amalan yang seringkali dilewatkan, namun memiliki nilai keberkahan yang tinggi.

Mengacu pada hadis yang diriwayatkan Zaid bin Tsabit, Ustadz Adi Hidayat menguraikan:

"Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah, kemudian kami bersiap melakukan sholat. Aku bertanya, berapa kira-kira waktu antara sahur dan sholat? Jawabnya: kira-kira selama bacaan 50 ayat."

Hadits ini, dalam kitab Shahih Bukhari, menunjukkan betapa Rasulullah SAW selalu mengakhirkan waktu sahur, mengindikasikan keutamaan mengikuti sunnah tersebut.

BACA JUGA:Bolehkah Tidak Puasa Ramadhan saat Mudik? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Amalan sahur tidak hanya menandai permulaan hari dalam menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen yang sarat dengan nilai spiritualitas.

Umat Muslim diingatkan akan pentingnya mengikuti teladan Rasulullah SAW dan memperoleh keberkahan yang lebih dalam menjalankan ibadah puasa.

Sahur menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan berbagi kehangatan sebelum memulai hari yang penuh tantangan.

Sahur dapat memberikan asupan energi yang dibutuhkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari selama berpuasa. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat : Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

Ustad Adi Hidayat, menyarankan agar umat Islam tidak melewatkan sahur, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Kebiasaan ini hendaknya dijadikan sebagai bagian dari rutinitas bulan Ramadhan yang tidak terpisahkan, sebagai upaya dalam meraih keberkahan secara optimal.

Sahur bukan sekedar tradisi, melainkan suatu amalan yang mendalam dan multifaset.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: