Hingga Pertengahan Maret, Sudah 128 Kasus DBD Terjadi di Pesisir Barat

Hingga Pertengahan Maret, Sudah 128 Kasus DBD Terjadi di Pesisir Barat

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)-freepik.com@jcomp-

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat sejak Januari hingga Maret 2024, jumlah kasus DBD di Kabupaten setempat mencapai 128 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Plt. Kadiskes Pesbar Suryadi, S.Ip., mengatakan jumlah kasus DBD sejak januari hingga pertengahan Maret sudah mencapai 128 kasus, kasus DBD yang terjadi hampir terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Pesbar.

“ Dari 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesbar, hingga sekarang hanya Kecamatan Lemong dan Kecamatan Pulau Pisang yang tidak ditemukan ada kasus DBD,” kata dia.

Dijelaskannya, sebanyak 128 kasus DBD yang terjadi itu, dengan rincian 27 kasus terjadi pada Januari, 77 kasus terjadi pada Februari dan 24 kasus terjadi hingga pertengahan Maret.

BACA JUGA:Agus Istiqlal Minta Semua OPD Berperan dalam Verifikasi KLA 2024

“ Serangan penyakit DBD hingga kini masih terjadi di Kabupaten Pesbar, bahkan wilayahnya semakin meluas, dan hampir terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Pesbar,” jelasnya.

Dikatakannya, dari jumlah kasus itu, kini sudah ada tiga pasien yang meninggal dunia, kejadian itu terjadi pada Januari satu kasus dan pada Februari dua kasus.

“ Serangan penyakit DBD memang dapat menyebabkan pasien meninggal dunia, apalagi jika tidak langsung mendapatkan penanganan medis yang cepat di fasilitas kesehatan, karena itu kami terus mengimbau agar masyarakat jika mengalami demam tinggi dan gejala mirip DBD agar langsung ke Puskesmas,” ajaknya.

Menurutnya, adanya kasus DBD tersebut terdapat sejumlah upaya yang dilakukan oleh Dinkes melalui seluruh Puskesmas untuk mencegah kasus DBD itu agar tidak terus meluas yakni dengan gerakan Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus dan gerakan satu rumah satu pemantau jentik (G1R1J).

BACA JUGA:Cuaca Buruk Rusak Atap Dua Ruang Kelas SDN 101 Krui

“ Jadi pemberantasan sarang nyamuk terutama nyamuk dengue ini kita bekerjasama antar lintas sektor, dan peran masyarakat juga sangat diperlukan dalam melakukan upaya pencegahan,” terangnya.

Selain itu, hingga saat ini jumlah kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Pesisir Tengah dan merata di sejumlah kecamatan lainnya, khusus untuk titik yang positif terkena DBD telah dilakukan fogging dengan radius 100 Meter, baik depan belakang kiri kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuk.

“ Dalam fogging harus harus radius 100 meter, karena jarak terbang nyamuk dengue adalah 100 meter dan waktu dagingnya pun disesuaikan dengan waktu nyamuk dengue aktif yakni aktivitas nyamuk tertinggi pada pukul 06.00-09.00 kemudian 15.00-17.00 jadi kami lakukan fogging berdasarkan jam nyamuk dengue tersebut aktif,” pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: