Ikut Dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Fahrizal : Inflasi Lampung Masih Dalam Batas Range yang Ditentukan
--
BACA JUGA:Sniper, Hingga Ahli Peta dari Taman Safari Tiba di Lambar dalam Misi 'Penangkapan Harimau'
Selain dari komoditas penyumbang inflasi, ada juga komoditas yang menyumbang deflasi pada Februari 2024 yaitu bawang merah, tomat dan cabai rawit.
"3 komoditas ini memberikan andil deflasi terhadap inflasi Februari 2024," lanjutnya.
Untuk kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau secara year-on-year, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau adalah komoditas sebagai penyumbang utama terhadap inflasi year-on-year pada Februari 2024.
"Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau secara year-on-year adalah sebesar 6,36% adapun komoditas yang memberikan atau menyumbang sebagai penyumbang utama terhadap inflasi year-on-year," ungkapnya.
Amalia Adininggar Widyasanti juga mengungkapkan bahwa beras memberikan andil inflasi yang cukup signifikan.
"Beras dengan inflasi sebesar 18,41% dan andilnya cukup signifikan yaitu 0,67% kemudian diikuti oleh cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek emsin, tomat, bawang putih, dan gula pasir," jelasnya.
Selain dari komoditas penyumbang inflasi, Amalia juga mengungkapkan bahwa ada juga komoditas yang menyumbang deflasi year-on-year yaitu bawang merah, ikan segar, minyak goreng, dan cabai rawit.
Pasca rapat inflasi tersebut, Sekdaprov Fahrizal menyampaikan bahwa inflasi di Provinsi Lampung masih dalam batas range yang telah ditentukan kategori aman.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Raih Penghargaan Dalam Ajang Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024
"Inflasi kita secara y-on-y 3,28 nilainya masih dalam range, karena tahun ini target kita kan 2,5 plus minus 1. Sebetulnya ini kalau dilihat angkanya masih aman,"kata Fahrizal.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: