DRB Sebut Pendangkalan dan Penyempitan Aliran Sungai Pemicu Banjir di Bandar Lampung

DRB Sebut Pendangkalan dan Penyempitan Aliran Sungai Pemicu Banjir di Bandar Lampung

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Hujan deras mengguyur Kota Bandar Lampung pada Sabtu 24 Februari 2024 mulai siang hingga sore mengakibatkan Banjir Bandang. 

Setidaknya genangan air setinggi 1-3 meter melanda hampir di seluruh kecamatan di Kota Bandar Lampung.

Air meluap terparah di Nunyai, Haji Mena Kecamatan Rajabasa, Way Halim, Kedaton, Kemiling, Teluk Betung,wilayah Kecamatan Panjang, Kedamaian, Sukarame, dan Kecamatan Sukabumi dan beberapa lokasi lainnya tak kalah parah terkena banjir.

Selain menghanyutkan harta benda di pemukiman warga hingga komplek perumahan, ratusan rumah dan mobil rusak terendam Banjir.

BACA JUGA:Camat Rajabasa Tindak Lanjuti Instruksi Wali Kota Terkait Warga Mendirikan Bangunan di Bantaran Sungai

Ketua Forum Relawan Bencana Lampung, Deni Ribowo mengatakan ikut prihatin atas musibah banjir yang melanda beberapa daerah di provinsi Lampung. 

"Dampak yang cukup parah pada masyarakat adalah meluapnya sungai ke pemukiman penduduk yang ada di Bandar Lampung," kata Deni yang akrab disapa DRB.

Deni mengatakan pihaknya dari relawan bencana Lampung sejak awal sudah memberikan masukan secara lisan kepada beberapa kepala daerah termasuk pada Walikota Bandar Lampung, agar ada normalisasi sungai dengan cara pengerukan lumpur sepanjang aliran sungai dari hulu Hingga ke hilir.

"Kami juga minta agar ke depannya pengerukan lumpur ini bisa dilakukan berdasarkan asesmen susur sungai sehingga tepat dalam penanganan normalisasi sungai. Selain karena debit air yang cukup tinggi hujan deras yang turun di sejumlah daerah, adanya pengurangan resapan air di sejumlah titik banjir yang juga menyebabkan faktor meluapnya sungai," kata Anggota DPRD Provinsi Lampung ini.

BACA JUGA:Perumahan Nunyai Terendam Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa

Lanjutnya, derasnya debit air hujan Kemarin menyebabkan meluapnya sungai di beberapa titik di Bandar Lampung.

"Ada beberapa informasi di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung banyak kendaraan yang tenggelam di parkiran akibat luapan sungai. Padahal di sepanjang sungai yang melintasi rumah sakit tersebut sudah diperluas dan di perdalam namun di hulu dan hilir sungai tersebut mengalami pendangkalan dan penyempitan. Nah inilah dampak dari pendangkalan dan penyempitan badan sungai," jelasnya.

Memang kejadian ini juga terjadi di beberapa kabupaten lain yang mengalami hal serupa dan ini perlunya pemerintah daerah melakukan asesmen penanganan melalui susur sungai. 

Dengan melakukan susur sungai kita mengetahui titik titik rawan penyempitan dan pendangkalan aliran sungai sehingga kita bisa melakukan penanganan berdasarkan data asesmen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: