Awal Tahun, Hanya Dua Bencana Terjadi di Lampung Barat

Awal Tahun, Hanya Dua Bencana Terjadi di Lampung Barat

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, S.H--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat mencatat selama bulan Januari tahun 2024, kejadian Bencana di kabupaten beguai jejama sai betik ini hanya dua kejadian.

“Selama bulan Januari tahun 2024, hanya dua bencana yang terjadi di Lampung Barat yaitu pencarian orang hilang di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak serta pohon tumbang di Jalan Nasional Lintas Liwa-Gunung Kemala Krui Pal 8 Pekon Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Padang Prio Utomo, Kamis 1 Februari 2024

Dijelaskannya, adapun upaya yang telah dilakukan oleh BPBD untuk kejadian orang hilang yaitu setelah menerima laporan tersebut, Pusdalops PB segera berkoordinasi dengan Satgas TRC, SAR, RAPI, aparat pekon dan masyarakat setempat untuk melakukan pencarian terhadap orang hilang tersebut dan proses pencarian juga melibatkan Tim Basarnas Provinsi Lampung. 

Setelah dilakukan pencarian orang hilang tersebut ditemukan di hutan sekitar 5 kilometer dari gubuk perkebunan miliknya dalam keadaan selamat.

BACA JUGA:Puluhan Pekon di Lampung Barat Belum Sampaikan Dokumen Ikhtisar Laporan Administrasi Keuangan Pekon

BACA JUGA:Salurkan Bansos CPP, Pj Peratin Wayngsion Tampung Rasa Kecewa Masyarakat Karena Jumlah KPM Berkurang

Sementara untuk pohon tumbang, Satgas BPBD, BPJN, Dinas Perhubungan, Polri dan dibantu masyarakat melakukan penanganan dengan membersihkan dan memotong ranting pohon yang tumbang dengan menggunakan chainsaw, golok dan peralatan manual lainnya yang memakan waktu sekitar 30 menit.

“Mengingat Lampung Barat rawan bencana, saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Hal ini perlu dilakukan untuk antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar dia

Lebih jauh Padang mengatakan, sepanjang tahun 2023 lalu, jumlah bencana alam yang terjadi di Kabupaten Lambar mencapai 53 bencana dengan jumlah kerugian sebesar Rp2 miliar.  

Sementara untuk korban jiwa tiga orang meninggal dunia, mengungsi 15 orang, warga terdampak 978 jiwa, rumah terendam 248 unit, rusak berat 17 unit, rumah rusak ringan enam unit. 

BACA JUGA:Nukman dan Adi Utama Bagi Wilayah Serap Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Sekincau dan Way Tenong

BACA JUGA:Bahas Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf, Kankemenag Gelar Rakor Bersama BPN

Kemudian lahan 20,9 hektar, fasilitas umum pendidikan dua, fasilitas jalan 7, serta fasilitas jembatan 7.  

“Sebanyak 53 kejadian bencana itu rinciannya tanah longsor 3 kejadian, banjir 3 kejadian, cuaca ekstrim 25 kejadian, non alam 7 kejadian serta kebakaran hutan dan lahan 15 kejadian,” tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: