Embung Way Tulung Senguh Diduga Tak Sesuai, Mulai Retak dan Rawan Jebol

Embung Way Tulung Senguh Diduga Tak Sesuai, Mulai Retak dan Rawan Jebol

--

LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Warga Desa Bumi Agung Marga, Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mempersoalkan pekerjaan fisik embung desa. Tepatnya berada di Umbul Tulung Senguk, aliran Way (sungai) Tulung Senguh desa setempat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, beberapa titik bangun embung mulai mengalami keretakan

Seperti dibagian dinding, kaki-kaki, pondasi sampai ke alat pembuka-tutup air tidak berfungsi.

Sehingga dinilai warga rawan jebol, karena sebelum digunakan saat ini telah mengalami keretakan. 

BACA JUGA:SMK Bhakti Wiyata Pampangan Pulangkan 48 Siswa Prakerin

Sebab, kedepan akan memasuki musim penghujan, dan dipercaya debit air akan meningkat hingga dapat merubuhkan bangunan, atau jebol.

Selain dianggap asal jadi, bangunan tersebut pun diduga tak memiliki alas tanah yang jelas, atau hibah warga. 

Sebab, berdasarkan pengakuan penduduk maupun aparat desa, tidak pernah mengetahui pasti.

Belum lagi, pemilik tanah, Ilyas Usman mengaku tidak pernah menghibahkan atau lisan untuk pembangunan embung desa tersebut. Sebab, dia menilai selain mubazir, juga pembuatannya diduga asal jadi.

BACA JUGA:Kembali Terima Amanah Sebagai Pj Bupati, Nukman Sekeluarga Panjatkan Rasa Syukur

"Sepengetahuan saya pernah ada yang telpon dan bertemu di lokasi pembangunan, tidak tahu siapa karena tak menyebut identitas maupun pekerjaannya. Bilang akan ada pembangunan, terus saya berkata kalau itu dibangun jembatan saya siap. Lantas, tak lama ada pekerjaan, itulah embung ini," kata Ilyas kepada awak media, Kamis, 21 Desember 2023.

Lantas, dia meminta untuk dibangunkan jembatan diatas bangunan embung. Dan dilakukanlah pekerjaan fisik itu, namun tidak sesuai harapan.

"Disini kan tidak ada areal persawahan, jadi saya anggap tidak ada manfaatnya. Begitupun dengan kolam, masyarakat disini kebanyakan petani dan tak ada yang mengusahakan bidang tersebut. Sebab, ini areal perladangan singkong dan karet," terangnya.

Dia mengaku sampai saat ini tidak pernah berkomunikasi maupun berhubungan dengan pengawas atau pihak berwenang dari dinas/ instansi terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: