Bejamin Netanyahu Protes karena Rusia Mendukung Palestina

Bejamin Netanyahu Protes karena Rusia Mendukung Palestina

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Perdana Mentri Israel Bejamin Netanyahu protes kepada Presiden Vladimir atas dukungan Rusia terhadap Palestina dan meninggal gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Putin pun membalas komplain Netanyahu itu dalam percakapan melalui telepon.

Dalam percakapan nya selama 50 menit dalam telepon, Netanyahu menyatakan ketidak senanggannya dengan dukungan Kremlin atas resolusi yang telah diveto Amerika Serikat.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kekesalannya atas sikap anti-Israel oleh perwakilan Rusia di PBB dan forum lainnya," demikian pernyataan Kantor PM Netanyahu.

BACA JUGA:Penting! Agar Selamat saat Berada di Area SPBU Ikuti Ketentuan Ini

Dalam pemungutan suara di New York, pada Jumat 8 November, AS membatalkan resolusi yang mendesak gendetan senjata kemanusian di Jalur Gaza menggunakan hak Vetonya.

Draft yang diajukan Uni Emirat Arab dan didukung 13 negara anggota itu terpaksa gagal diadopsi karena hal tersebut.

Lebih lanjut, dalam percakapan telepon Netanyahu dan Putin, PM Israel itu juga menyampaikan kritik tajam atas hubungan erat Rusia dan Iran.

Semenjak agresi Israel di Gaza diluncurkan buntut dsri serbuan Hamas Pada 7 Oktober yang lalu, Rusia berulang kali mengkritik Israel, termasuk di Dewan Keamanan PBB, karena kekejaman militer Zionis terhadap warga Gaza.

BACA JUGA:Laknat! Tentara Israel Telanjangi Puluhan Warga Palestina

Di saat bersamaan, Rusia juga menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok Hamas pada Oktober, yang dinilai publik berkaitan dengan hubungan hangatnya dengan Iran. Iran adalah sekutu Hamas.

Rusia dan Iran sementara itu memang dekat, salah satunya terlihat dari drone-drone Iran yang digunakan Rusia untuk berperang dengan Ukraina.

Meski protes, Netanyahu juga menyampaikan apresiasinya kepada Putin mengenai upaya Moskow membebaskan Roni Krivoy, seorang warga berkewarganegaraan ganda Israel-Rusia yang disandera Hamas.

Dia juga mendesak Putin untuk menekan Palang Merah Internasional yang dinilai tak bertindak banyak dalam membebaskan para sandera.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: