Ternyata Ini Alasan Pengungsi Asal Rohingya Melarikan Diri Hingga ke Indonesia

Ternyata Ini Alasan Pengungsi Asal Rohingya Melarikan Diri Hingga ke Indonesia

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Beberapa waktu lalu, polisi bersama para nelayan Indonesia mulai berpatroli di beberapa tempat di provinsi Aceh untuk mencegah pendaratan perahu para pengungsi Rohingnya.

Diketahui di bulan November 2023 terdapat lebih dari 1.000 warga Rohingya tiba di Indonesia, jumlah itu dikatakan terbesar sejak tahun 2015.

Sebab itu diberitakan semakin banyak jumlah pengungsi Rohingya yang meninggalkan kamp pengungsian di wilayah Cox's Bazar, pantai tenggara Bangladesh dengan menyeberangi lautan sejauh 1.800 kilometer menuju Indonesia dengan perahu seadanya.

Berdasarkan informasi yang beredar, sekitar satu juta muslim Rohingya tinggal di kamp pengungsian kotor di Cox's Bazar. Di tahun 2017, militer Myanmar memulai aksi brutalnya kepada warga Rohingya yang menetap di negara bagian Rakhine dan menghancurkan kampung-kampung serta menewaskan ribuan korban.

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Mayarakat Aceh Menolak Pengungsi Rohingya

Ratusan ribu lainnya menyelamatkan diri dengan melintasi perbatasan ke Bangladesh. PBB menyebut peristiwa tersebut sebagai contoh nyata pembasmian etnis.

Namun, keadaan para pengungsi Rohingya di Bangladesh merasa sulit disebabkan banyak dari mereka kekurangan pangan, keamanan, pendidikan, hingga kesempatan kerja di kamp pengungsi yang padat dan sesak.

Laporan dari organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch yang diterbitkan tahun 2023 mengatakan bahwa geng-geng kriminal serta afiliasi dari kelompok-kelompok bersenjata Islamic telah menimbulkan rasa takut ketika mendekati malam hari di kamp-kamp pengungsi Cox's Bazar.

Seorang pengungsi Rohingya (19) tahun belum lama ini tiba di Aceh bersama keluarganya menuturkan kepada kantor berita AFP bahwa para penjahat di Cox's Bazar tersebut mengancam dirinya dan keluarganya setiap hari.

BACA JUGA:Diduga Bunuh Diri Karena Terlilit Pinjol, El Sempat Ganti Baju di Rumah Neneknya

Dirinya bahkan membayar lebih dari $1.800 atau sekitar Rp27,8 juta untuk melakukan perjalanan menggunakan kapal usang menuju Indonesia.

Menurut kepolisian Bangladesh, sedikitnya 60 orang Rohingya telah tewas di kamp Cox's Bazar di tahun 2023.

Salah satu pendiri jaringan aktivis Free Rohingya Coalition, Nay San Lwin, menyebutkan kepada DW bahwa pengungsi Rohingya dengan julah yang besar melarikan diri dari aksi kekerasan di kamp-kamp tersebut.

"Geng-geng kriminal menguasai kamp pengungsi di malam hari sehingga tidak ada seorangpun di tempat itu yang merasa aman. Hal tersebut menjadi tantangan yang signifikan bagi semua pengungsi," Ungkapnya. Di kutip dari detik.com 1 Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: