Sayang Lho..!! Aset Berharga Pemkab Lampung Barat di Kebun Tebu Dicampakkan

Sayang Lho..!! Aset Berharga Pemkab Lampung Barat di Kebun Tebu Dicampakkan

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sangat disayangkan bangunan gedung eks SMA Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang terletak di Pekon Muarajaya ll, sudah belasan tahun dicampakkan dan sudah lama diselimuti rumput hingga atap.

Dari pantauan media ini di lokasi eks SMA Kebun Tebu tersebut ada empat bangunan gedung dan bangunan itu merupakan struktur beton. 

Keadaannya cukup memprihatinkan karena tidak dirawat, bahkan kondisi rumput sudah setinggi atap gedung yang jika dibiarkan maka akan terus bertambah tinggi hingga menghilangkan bangunan tersebut. 

Di lokasi terpampang plang milik Pemkab Lampung Barat dengan memberikan larangan tidak diperbolehkan menggunakan bangunan untuk kepentingan apapun.

BACA JUGA:Kader Posyandu Asoka 2 Tapaksiring Raih Juara 1 Lomba Penyuluhan Tingkat Provinsi Lampung

Sebelumnya Pemerintah Pekon Muara Jaya ll pernah mengusulkan kepada Pemkab Lambar agar bangunan itu dapat dimanfaatkan, bahkan jika diperbolehkan untuk dihibahkan jadi aset pekon, seperti jadi gedung LHP, atau lainnya. 

Namun dikatakan Peratin Muarajaya ll Ardiyo Pratama Putra, A.Md., usulan tersebut ditolak. Sehingga sejak itu pekon tidak melakukan langkah lain setidaknya agar bangunan gedung tetap terjaga walaupun tidak difungsikan sebagaimana tujuan awal.

"Karena bangunan sudah lama tidak difungsikan kami memang pernah mengusulkan dengan harapan dihibahkan pemerintah menjadi aset pekon untuk menambah fasilitas pemerintahan pekon. Namun ditolak, bahkan meski tidak dihibahkan agar dapat dimanfaatkan guna menjaga fasilitas supaya tidak rusak namun juga tidak mendapatkan respon," sebutnya.

Jadi katanya memang benar kondisi bangunan gedung tersebut tidak ada perawatan sama sekali bahkan untuk upaya pemotongan rumput pun tidak pernah dilakukan. 

BACA JUGA:Mahasiswi ITB Jadi Joki Seleksi CPNS, Diduga Terima Order Dua Peserta

"Sebetulnya untuk merawat lokasi itu kami pemerintah pekon bersama warga bisa saja melakukan gotong royong. Tapi jika itu dilakukan dikhawatirkan justru menyalahi sehingga walaupun kami sendiri merasa prihatin tapi kami tidak dapat melakukan apa-apa," jelasnya.

Namun Ardiyo berharap pemerintah dapat melimpahkan pemanfaatan lokasi tersebut kepada beton baik secara timnya pakai ataupun dihibahkan sebagaimana awalnya dulu lahan itu dibangun berkat hibah dari masyarakat.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: