10 Hektare Tanaman Jagung di Lumbok Seminung Gagal Panen, DTPH Segera Carikan Solusi

10 Hektare Tanaman Jagung di Lumbok Seminung Gagal Panen, DTPH Segera Carikan Solusi

10 hektar lahan tanaman jagung di Lumbok Seminung mengalami gagal panen--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat masih menunggu laporan terkait adanya 10 hektar lahan tanaman jagung di Kecamatan Lumbok Seminung yang sebelumnya dilaporkan gagal panen akibat dampak musim kemarau.

Sembari menunggu laporan tertulis dari petugas penyuluh pertanian setempat, DTPH berjanji akan mencarikan solusi untuk membantu para petani jagung yang terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino tersebut.

Kepala DTPH Ir. Nata Djudin Amran mengaku belum menerima laporan secara tertulis terkait adanya 10 hektar lahan jagung yang gagal panen tersebut, sehingga dirinya meminta agar petugas penyuluh segera melakukan inventarisasi dan segera menyampaikan laporan ke DTPH.

“Jadi kami tunggu laporan dari penyuluh dulu, kalau sudah masuk nanti akan kita carikan solusi atau jalan keluarnya sama-sama. Karena ini kan musibah,” ungkap Nata.

BACA JUGA:Sidak Proyek Pagar TK Negeri 1 Krui, Komisi II DPRD Temukan Kekurangan Volume Pengerjaan

Sebetulnya, sambung Nata, langkah antisipasi dan pencegahan terhadap dampak dari fenomena El Nino ini sudah dilakukan dengan mengerahkan penyuluh agar melakukan sosialisasi ke petani. 

“Upaya-upaya pencegahan sebetulnya sudah kita sampaikan, di bulan Juli lalu, karena El Nino ini sifatnya nasional maka kami sudah meminta penyuluh untuk turun sosialisasi ke petani mengenai dampak kekeringan sehingga harus ada langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan seperti mengecek suplai air, kemudian menentukan jenis tanaman mana yang tahan terhadap kekeringan, tapi ya itu tadi namanya musibah, tapi karena itu masyarakat kita tetap nanti akan kita carikan solusinya,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat dampak buruk dari musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan tanaman jagung di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat gagal panen.

Dari data yang dihimpun pihak Balai Pelaksana Penyuluh (BPP) di wilayah itu ada sekitar 10 hektar (Ha) lahan tanaman jagung milik petani mengering dan tidak berbuah, sementara 15 Ha lahan lainnya mengalami produktivitas yang jauh merosot.

BACA JUGA:Diduga Cabuli Anak Dibawah Umur, Pemuda Asal Bumi Agung Ditangkap Polisi

Kepala BPP Lumbok Seminung Mat Tamrin menjelaskan, saat ini kondisi tanaman jagung milik petani mengering mulai dari batang hingga daun, sehingga dipastikan ada 10 Ha tanaman jagung di wilayah itu yang gagal panen.

“Total jumlah tanam jagung di Lumbok Seminung ada sebanyak 25 Ha, sementara yang gagal panen akibat kekeringan sekitar 10 Ha. Kemudian 15 Ha lainnya mengalami penurunan produktivitas dari biasanya satu hektar lahan menghasilkan 6 ton, kini hanya menyentuh angka 2,6 ton,” kata Tamrin.

Lanjutnya, rusaknya puluhan hektar tanaman jagung yang masih berusia tanaman sekitar satu bulan lebih tersebut merupakan hal yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. 

“Selama ini petani mengandalkan air hujan dan aliran air irigasi, tapi karena kemarau debit air sangat kecil sehingga tidak sampai ke lahan. Kondisi ini diperparah oleh suhu panas yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: