Yanuar Irawan : Proyek PSAB Kelurahan Sekincau Sebuah Musibah

Yanuar Irawan : Proyek PSAB Kelurahan Sekincau Sebuah Musibah

Proyek PSAB di Kelurahan Sekincau tidak berfungsi--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi PDI Perjuangan H. Yanuar Irawan,  S.E, M.M., menyampaikan jika proyek pembangunan Prasarana Air Bersih di lokasi Masjid Mansyur, Lingkungan Kebas l, Kelurahan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) merupakan musibah. 

Hanya saja dalam tanggapannya Yanuar tidak menyebutkan asal usul dan jumlah anggaran pembangunan proyek tanpa plang tersebut.

Disampaikannya, realisasikan pembangunan PSAB tersebut sebagai tanggapan pemerintah atas usulan masyarakat ketika dirinya melaksanakan reses di kabupaten tersebut. 

Dan selaku wakil rakyat ia merasa punya kewajiban untuk memperjuangkan dan merealisasikan usulan itu. 

BACA JUGA:Nama Kepala Kemenag Bandar Lampung Dicatut Pelaku Penipuan

Atas keluhan masyarakat yakni pelaksana kegiatan sudah melakukan dua kali pengeboran atau dua titik tapi hasilnya tetap nihil alias tidak  keluar air. 

Hal itu telah diketahuinya melalui laporan pelaksana kegiatan, yang menyampaikan ketidak tanggapan, saat ini tengah diusahakan solusinya.

"Pemborongnya mengatakan sudah menyerah lantaran di lokasi pengeboran penuh batu jadi sulit melakukan pengeboran. Sekarang kita masih mencarikan solusinya," katanya.   

Sebelumnya  Pembangunan PSAB itu dikeluhkan lantaran, kegiatan pembangunan tidak diketahui dari mana asalnya, karena tidak adanya plang proyek. 

BACA JUGA:Resep Dimsum Sederhana yang Lezat dan Mudah Dibuat

Selain itu terkesan mubazir. Pasalnya sumur bor yang menjadi sumber air tidak menghasilkan air. 

Kepala Lingkungan (Kaling) setempat Mansyur, menjelaskan tahun ini di lingkungan tersebut mendapatkan bantuan PSAB untuk masyarakat sekitaran, dimana awalnya bantuan itu dikabarkan program aspirasi pemerintah pusat yang dibawa Anggota DPR RI. 

Namun dalam pelaksanaannya kegiatan terkesan tertutup, pertama tidak adanya koordinasi dengan aparat setempat, kedua dalam pelaksanaannya tidak ada plang proyek, sehingga kegiatan itu seperti apa dan bagaimana juga tidak diketahui. 

Yang memprihatinkan lagi, pekerja telah dua kali melakukan pengeboran air namun selalu nihil sehingga meski sekilas kegiatan sudah menuju finishing tapi fungsi utama yakni air tidak ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: