Cut Nyak Dien, Pahlawan Wanita dari Aceh yang Tak Pernah Lelah Melawan Penjajah, Ini Kisahnya

Cut Nyak Dien, Pahlawan Wanita dari Aceh yang Tak Pernah Lelah Melawan Penjajah, Ini Kisahnya

Pahlawan Nasional wanita asal Aceh, Cut Nyak Dien--

BACA JUGA:Simbol Kemewahan Bernilai Sejarah, 9 Jam Tangan Rolex Termahal di Dunia

Diketahui juga Teuku Ibrahim aktif berjuang melawan kolonial Belanda. Ia sering kali meninggalkan Cut Nyak Dien dan anaknya demi menjalankan tugasnya seorang pejuang. 

Setelah berbulan-bulan setelah kepergian suaminya, Cut Nyak Dien mendapat perintah dari Teuku Ibrahim untuk segera mencari perlindungan. 

Kemudian Cut Nyak Dien bersama penduduk lainnya meninggalkan Lam Padang pada 29 Desember 1875.

Sayangnya, pada 29 Juni 1878, Teuku Ibrahim wafat saat berjuang melawan Belanda kemudian Cut Nyak Dien pun melanjutkan perjuangan suaminya.

BACA JUGA:Buka Fasilitasi Penyelenggaraan Zakat Wakaf di Lampung Barat, M. Yusuf Ajak Lebih Giat Berzakat

Kemudian selepas wafatnya Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar pada 1880. 

Disitulah Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar memutuskan bersatu untuk melawan penjajah.

Bersatunya Cut Nyak Dien dan Teuku Umar ternyata mampu membangkitkan semangat para pejuang wilayah Aceh. 

Dalam perjuangan tersebut Teuku Umar melakukan strategi untuk berpura-pura mendekati para penjajah Belanda.

BACA JUGA:Kampung Negara Jaya Diselimuti Abu Hitam, Diduga Dampak Pembakaran Lahan Tebu

Setelah itu, pada 26 Maret 1873, Belanda melalui armada kapal Citadel van Antwerpen, mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh.

Dibawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler berhasil mendarat di Pantai Ceureumen pada 8 April 1873. 

Kemudian Belanda berhasil menguasai dan membakar Masjid Raya Baiturrahman, Provinsi Aceh.

Hal inilah itu kemudian memicu terjadinya perang Aceh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: