Angka Stunting di Lampung Barat 'Terjun Bebas'

Angka Stunting di Lampung Barat 'Terjun Bebas'

Kepala Dinas Kesehatan Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B.--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintahan Kabupaten Lampung Barat, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengklaim bahwa angka stunting di Bumi Beguai Jejama Sai Betik tersebut mengalami penurunan 11,31 persen pada Februari 2023.

Kepala Dinkes Lampung Barat dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengungkapkan, merujuk pada jumlah angka stunting pada tahun 2022 sebagaimana hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di kabupaten setempat masih 16,6 persen, mengalami penurunan 11,35 persen sehingga saat ini tersisa 5,29 persen.

"Untuk kasus stunting sesuai hasil pengukuran Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) bulan Februari tahun 2023, jumlah kasus balita stunting tinggal 5,29 persen atau tinggal 1.058," ungkap Wawan---sapaan Widyatmoko Kurniawan.

Dengan berbagai program yang digulirkan pemerintah daerah melalui sejumlah sejumlah perangkat daerah di kabupaten setempat, Wawan berkeyakinan bahwa angka stunting akan terus mengalami penurunan, bahkan capaian hingga Februari jauh dari yang ditargetkan yakni 14 persen.

BACA JUGA:Cocok Buat Kaum Rebahan! 5 Peluang Bisnis Cuan Besar, Cukup Kerja dari Rumah

"Dalam penurunan angka stunting ini berbagai program digulirkan dengan mengacu pada peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Perpres ini merupakan pengganti Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan perbaikan Gizi," imbuhnya.

Dilain pihak, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Barat Ir. Agustanto Basmar mengatakan, kasus stunting terus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. 

Bahkan dalam rangka upaya penurunan angka stunting, pemerintah daerah tahun ini telah menganggarkan dana sebesar Rp15.087.936.200.

Anggaran sebesar Rp15,087 miliar itu terbagi di sejumlah Perangkat Daerah seperti di Dinas Kesehatan Rp11,112 miliar lebih, Bappeda Rp21 juta lebih, Dinas Perikanan Rp174 juta, Dinas Ketahanan Pangan Rp122 juta lebih, Dinas Perkebunan dan Peternakan Rp383 juta lebih, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Rp160 juta.

BACA JUGA:Wow! Ada Sumber Air di Kutub Selatan Bulan Tempat Pendaratan Chandrayaan-3

Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup Rp1,744 miliar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Rp92 juta lebih, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp750 juta serta Dinas Sosial sebesar Rp527 juta lebih.

“Jadi setelah dilakukan penataan anggaran sesuai dengan PMK Nomor 212/PMK.07/2022 maka untuk mendukung penurunan stunting, pemerintah daerah telah menganggarkan dana sebesar Rp15,087 miliar lebih yang tersebar di 10 Perangkat Daerah,” sebut Agustanto.

Lebih jauh dia mengatakan, adapun sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain seperti di Dinas Kesehatan seperti Bimtek Kader Keamanan Pangan, Penerima Bantuan Iuran JKN (Bayi baru lahir 376 jiwa, peserta induk 16.820 jiwa), gizi masyarakat dan pelaksanaan gerakan cegah stunting, aksi bergizi dan Bumil sehat.

Kemudian, di Dinas Ketahanan Pangan antara lain kegiatan optimalisasi pekarangan, pembinaan dan pemberian bantuan gabah untuk tiga kelompok, serta terlaksananya P2L.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: