Hadapi Puncak El Nino, Petani Diminta Waspada Dalam Bertanam Padi

Hadapi Puncak El Nino, Petani Diminta Waspada Dalam Bertanam Padi

Ilustrasi sawah kering-freepik.com@sergeycauselove-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menghadapi fenomena El Nino yang di prediksi puncaknya akan berlangsung pada september 2023 mendatang, para petani padi di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat dihimbau agar waspada dalam bertanam padi

Demikian disampaikan kepala Balai penyuluh pertanian (BPP) setempat, Mat Tamrin guna  mengantisipasi dampak terjadinya kekeringan hingga mengakibatkan petani merugi akibat fenomena El Nino.

“Menghadapi puncak El Nino tentunya harus ada kewaspadaan dalam bertanam padi, petani kita minta agar melihat kondisi cuaca. Lebih baik bertanam yang lain seperti sayuran, palawija (jagung, kacang tanah) dengan memfungsikan aliran air untuk menyiram tanaman di sore hari ini khusus untuk lahan yang dekat dengan sumber air,” ujar Mat Tamrin.

Sementara, untuk lahan yang jauh dari sumber air, diminta agar manfaatkan sarana mesin pompa air untuk mengisi tampungan air (tandon plastik, bak air, drum, dan lainya) hanya untuk menyiram dan penyemprotan hama.

BACA JUGA:5 HP Harga 1 Jutaan Paling Recomended di Tahun 2023

“Dan yang terpenting juga harus dipahami oleh petani supaya mengurangi penggunaan pupuk langsung kecuali dilakukan dengan sistem kocor pakai air. Karena penggunaan pupuk langsung akan membuat tanaman mati,” pesannya.

Menurunya, sedikit atau banyak fenomena El Nino akan berpengaruh pada kondisi sawah di Kecamatan Lumbok Seminung yang beberapa diantaranya masih tergantung dengan curah hujan. 

“Memang ancaman terbesar dari fenomena El Nino adalah kekeringan dan sawah gagal panen. Inilah yang harus diantisipasi,” kata dia.

Kendati begitu, menurutnya saat ini di wilayah tersebut belum menunjukan adanya tanda-tanda kemarau, cuaca relatif sejuk dan beberapa kali diselingi hujan.

BACA JUGA:Selapanan MWC NU Air Hitam, Camat Bambang: NU Harus Jadi Teladan Kehidupan

“Memang kondisi cuaca di sini sulit diprediksi atau tidak menentu, misalnya hari ini panas besok hujan, jadi bisa dikatakan tidak kemarau total, tapi tetap petani harus waspada,” imbuh dia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: