Optimalisasi Peran Sekolah Kopi untuk Meningkatkan Kapasitas Petani

Optimalisasi Peran Sekolah Kopi untuk Meningkatkan Kapasitas Petani

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lambar Yudha Setiawan--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sekolah Kopi Lampung Barat merupakan salah satu pendidikan vokasi dan tempat pelatihan kopi satu satunya di Indonesia yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah.

Kebaruan dari inovasi Sekolah Kopi adalah integrasi konsep pendidikan dan pelatihan kopi mulai dari hulu sampai dengan hilir serta diintegrasikan juga dengan pariwisata dalam peningkatan kualitas kopi.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Yudha Setiawan, S.I.P mengungkapkan, Sekolah Kopi yang terletak di Pekon Sukajaya Kecamatan Sumberjaya tersebut mulai efektif menyelenggarakan pelatihan terkait budidaya dan mutu kopi yaitu pada tahun 2020 sebanyak 2 pelatihan yaitu pelatihan Green Grading dengan peserta 20 orang dan pelatihan Barista dengan peserta 20 orang.

Kemudian pada tahun 2021 meningkat menjadi 3 pelatihan yaitu pelatihan Green Grading dengan peserta 50 orang, pelatihan Roasting dengan peserta 45 orang dan pelatihan pengendalian organisme pengganggu tanaman kopi dengan peserta 25 orang. 

BACA JUGA:Dinsos Pesisir Barat Laksanakan Verval DTKS melalui Program Stra-SIPASAR

Selanjutnya pada tahun 2022 sebanyak 5 pelatihan yakni pelatihan Green Grading dengan peserta 50 orang, pelatihan pengendalian organisme pengganggu tanaman kopi dengan peserta 25 orang, pelatihan peningkatan mutu kopi dengan peserta 25 orang, serta pelatihan barista dengan peserta 20 orang dan pelatihan budidaya tanaman kopi dan pemeliharaan dengan peserta 50 orang

Untuk tahun 2023 dilaksanakan 4 pelatihan yakni pelatihan budidaya dengan peserta 50 orang, pelatihan Green Grading dengan peserta 50 orang, pelatihan budidaya dengan peserta 50 orang, pelatihan roasting dengan jumlah peserta 20 orang dan pelatihan uji citarasa (Cupping) dengan jumlah peserta 20 orang.

“Output dari berdirinya sekolah kopi adalah terlaksananya berbagai pelatihan terkait budidaya dan mutu kopi. Sementara outcome adanya Sekolah Kopi ini adalah peningkatan jumlah petani yang menerapkan Good Agricultural Practices (GAP), dimana sebelum adanya Sekolah Kopi, belum ada petani yang menerapkan GAP. Namun setelah adanya Sekolah Kopi, sudah ada petani yang menerapkannya,” tegas Yudha.     

Sekolah Kopi, lanjut Yudha, selain digunakan sebagai tempat pelatihan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, juga sebagai tempat untuk kegiatan pelatihan maupun kunjungan kerja oleh instansi lain baik instansi vertikal di daerah maupun di luar daerah antara lain kunjungan kerja Komisi VII DPR RI pada tahun 2021.

BACA JUGA:Kelurahan Sukamenanti Kedaton Terus Tingkatkan Pelayanan kepada Warga

Kunjungan Rencana Kerja Sama dengan Pusat Penelitian dan Pendidikan Kopi (P3K) Lampung pada tahun 2021, Tim IPB, Dirjen Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung melaksanakan rapat evaluasi RPJMN tahun 2022. 

“Edukasi yang telah diberikan di Sekolah Kopi mendorong perubahan pola pikir petani untuk menjual kopi berdasarkan kualitas yang lebih baik sehingga mendapatkan harga jual yang lebih tinggi,” pungkas dia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: