6 SD di Kebun Tebu Gelar Pengimbasan Merdeka Belajar Revitalisasi Bahasa Lampung

6 SD di Kebun Tebu Gelar Pengimbasan Merdeka Belajar Revitalisasi Bahasa Lampung

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam upaya meningkatkan kapasitas pendidikan, SD Negeri Sinarluas, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menghadirkan beberapa sekolah tingkat SD di kecamatan itu agenda pengimbasan merdeka belajar episode 17 revitalisasi Bahasa Daerah Lampung.

Sekolah yang mengikuti pengimbasan tersebut diantaranya SDN Sinarluas, SDN Muarajaya ll, SDN Muarajaya l, SDN Muarabaru, SDN 2 Purajaya dan SDS Selebay, menghadirkan tutor dari SDN 2 Purajaya Rohayati, S.Pi.

BACA JUGA:Peratin Way Empulau Ulu Beri Bantuan Sepatu Sekolah Gratis

Kepala SDN Sinarluas Surneti, S.Pd., sapaan akrab Bu Encun menegaskan kegiatan yang diikuti enam Kepala Sekolah (Kepsek) dan dihadiri Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kebun Tebu Syamsi Rozan, S.Pd. merupakan lanjutan dari latihan sebelumnya. 

"Pengimbasan yang kami laksanakan secara mandiri ini sebagai tindaklanjut dari pelatihan bahasa Lampung sebelumnya. Dimana tujuannya agar semua siswa dapat berbahasa Lampung," sebutnya.

BACA JUGA:Tak Tuntas, BPJN Sisakan Galian Patching di Jembatan Kampung Sawah

Dan agar pelajaran bahasa Lampung tersebut benar-benar dimengerti disisi maka setiap Jumat anak-anak diwajibkan dalam berkomunikasi berbahasa Lampung," ungkapnya.

Pada kesempatan itu Encun yang merupakan salah satu kepala sekolah senior mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada para rekannya sesama kepala sekolah yang bersama-sama melakukan upaya dalam mengembangkan bahasa lampung. 

BACA JUGA:Dana BOS dan BOP Dukung Pesatnya Kemajuan Pendidikan dan Prestasi di RA-Madrasah

Korwil Syamsi Rojan, mengapresiasi terkait kegiatan pengemasan tersebut, dimana pihaknya menekankan pentingnya pembelajaran bahasa daerah kepada para tunas bangsa dalam menjaga ragam budaya yang dimiliki NKRI. 

Apalagi di Kecamatan Kebun Tebu khususnya masyarakat mayoritas penduduk pendatang, yang hadir dari berbagai suku. "Sesuai kata pepatah di mana bumi di pijak disitu langit dijunjung," urainya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: