Sejarah Penulisan dan Penyusunan Mushaf Alquran

Sejarah Penulisan dan Penyusunan Mushaf Alquran

----tangkapan layar-

Medialampung.co.id - Pernahkah terlintas dibenak kita, bagaimana riwayat dalam penyusunan dan penulisan Al-Qur'an?

Riwayat penyusunan dan penulisan Al-Qur'an pada masa awal hingga terbentuknya mushaf (naskah) dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Penting untuk dicatat bahwa penjelasan berikut didasarkan pada sejarah dan tradisi Islam, dan ada variasi dalam interpretasi di antara para ahli sejarah dan sarjana. 

Pada dasarnya, Al-Qur'an sudah ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi masih belum tersusun dalam bentuk mushaf seperti sekarang.

Al-Qur'an sebelumnya ditulis di pelepah kurma, kulit binatang dan lain-lain.

Mungkin ada di antara kita yang masih bertanya terkait hal itu, mengapa Rasulullah tidak menuliskan dalam bentuk mushaf saja saat itu dan bagaimana Al-Qur'an bisa tersusun hingga seperti saat ini? 

BACA JUGA:Masuk Usia 40 Periksa Check Up Apa saja

Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam proses penyusunan dan penulisan Al-Qur'an:

Penyampaian secara lisan: Pada masa Nabi Muhammad saw., Al-Qur'an disampaikan secara lisan kepada para pengikutnya dan masyarakat Muslim pada saat itu. Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril, dan beliau menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada para sahabatnya yang menghafalnya dan mengajarkannya kepada orang lain.

 

Penghafalan dan penulisan sejak masa Nabi: Para sahabat Nabi Muhammad secara khusus mempelajari dan menghafal Al-Qur'an dengan seksama. Beberapa sahabat juga memiliki tulisan pribadi mereka sendiri, dan ayat-ayat Al-Qur'an ditulis pada berbagai bahan yang tersedia, seperti kulit, tulang, dan daun kurma.

 

Pengumpulan pada masa Abu Bakar: Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 M, penyebaran Al-Qur'an secara lisan menjadi semakin meluas. Khawatir bahwa pengetahuan tentang Al-Qur'an yang terkumpul dalam bentuk lisan dapat hilang, Khalifah Abu Bakar memerintahkan agar Al-Qur'an dikumpulkan dalam bentuk tertulis. Zaid bin Thabit, salah satu sahabat Nabi, ditugaskan untuk mengumpulkan semua fragmen tulisan Al-Qur'an yang ada.

BACA JUGA:Flu Babi Bisa Bertahan pada Daging Olahan, Lingkungan hingga Pakaian

Penyusunan mushaf pada masa Utsman: Pada masa Khalifah Utsman ibn Affan, yang memerintah dari tahun 644 hingga 656 M, terjadi perluasan wilayah kekuasaan Islam dan perbedaan bacaan Al-Qur'an yang muncul. Untuk menjaga keseragaman bacaan, Utsman memerintahkan agar mushaf yang telah dikumpulkan oleh Zaid bin Thabit digandakan dan disebarkan ke seluruh wilayah Islam. Salinan mushaf yang ditulis dengan aksara Arab dan bacaannya diakui sebagai versi standar Al-Qur'an.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun proses penyusunan Al-Qur'an pada masa awal melibatkan tulisan, penghafalan, dan pengumpulan, Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu ilahi yang lengkap dan tak terubah sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad. Pengumpulan dan penyusunan hanya bertujuan untuk memastikan keseragaman bacaan dan menjaga keotentikan teks Al-Qur'an yang diwariskan dari masa Nabi Muhammad. (*/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: